Jayapura, Jubi – Komisi V DPR Papua bidang Pendidikan dan Kesehatan mengingatkan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Papua dan kabupaten/kota sesegera mungkin menyiapkan berbagai strategi agar tak ada lagi masalah pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini.
Sekretaris Komisi V DPR Papua, Nason Utti mengatakan, pihaknya berharap, sejak dini Disdik provinsi dan kabupaten/kota sudah menyiapkan langkah-langkah apa yang akan dilakukan menghadapi UN mendatang. Baik UN SMA/SMK sederajat yang direncanakan awal April dan UN SMP pada Mei 2016.
“Terutama UAN sekolah tingkat SMA/SMK sederajat. Waktu pelaksaan UN tak akan terasa lagi. Dinas Pendidikan dan Panitia UAN harus mulai memikirkan berbagai hal. Mulai dari pengadaan hingga distribusi logistik UN,” kata Nason, Jumat (26/2/2016).
Menurutnya, perlu memastikan sekolah-sekolah di kota hingga pedalaman bisa melaksanakan UN dengan lancar. Yang dikhawatirkan, jika ada sekolah, khususnya di pedalaman memiliki siswa dan saran, namun tak ada tenaga pengajar. Hal-hal seperti itu juga akan menjadi kendala nantinya.
“Ini harus dipastikan agar Papua tak selalu jadi sorotan dalam dunia pendidikan. Apalagi kualitas pendidikan kita masih rendah dibanding daerah lain. Salah satu kendalanya adalah tenaga pengajar. Khusus untuk SMA/SMK sederajat yang akan melakukan UN sistem online, sejak jauh-jauh hari harus ada koordinasi dengan pihak PLN dan Telkom mengenai listrik dan jaringan. Jangan sampai pada hari H ada pemadaman atau gangguan jaringan,” ucapnya.
Hal yang sama dikatakan anggota Komisi V DPR Papua lainnya, Ignasius W Mimin. Katanya, pelaksanaan UN di Papua perlu dipikirkan jauh-jauh hari agar kendala-kendala tahun-tahun sebelumnya tak terulang pada pelaksanaan UN tahun ini.
“Misalnya saja jangan sampai ada sekolah yang tak bisa melaksanakan UN lantaran berbagai kendala. Mulai dari logistik hingga tak ada guru,” kata Mimin.
Untuk UN berbasis online, Mimin juga berharap ada koordinasi dini antar pihak sekolah, Disdik hingga pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dengan pihak PLN dan Telkom.
“Ini agar ketika hari H tak ada lagi kendala-kendala teknis dan pihak-pihak terkait saling menyalahkan. Kita berharap Papua bisa seperti tahun lalu. Peringkat kedua se Indonesia dalam pelaksanaan UN berbasis online setelah Yogya,” ucapnya. (Arjuna Pademme)