Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15143

Yoseph: Saya Ingin Bertugas di Distrik Paling Jauh

$
0
0
saya

PNS di Pemkab Merauke, Yoseph Rembe – Jubi/Frans L Kobun

Merauke, Jubi – Salah satu distrik yang paling sulit dijangkau adalah Distrik Waan, Kabupaten Merauke. Untuk menjangkau distrik tersebut, satu-satunya transportasi yang digunakan adalah transportasi laut. Tidak ada jalan darat sebagai penghubung. Oleh karena topografi wilayah yang sulit dijangkau itu, para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditugaskan disana, praktis tak berada di tempat tugas.

Namun, masih ada PNS yang menginginkan dan berharap mendapatkan tugas di Distrik Waan. Karena baginya, meniti karier dari bawah dengan melayani masyarakat di kampung-kampung adalah hal terbaik.

Seorang PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke, Yoseph Rembe kepada Jubi Jumat (26/2/2016) menuturkan selama ini dirinya adalah pegawai honorer dan baru lulus PNS setahun silam sekaligus mendapatkan SK penempatan. “Saya dapat SK penempatan di Bagian Humas Setda Merauke,” ujarnya.

Lanjut Yoseph, dalam waktu tidak terlalu lama, ia akan mengajukan surat kepada atasannya agar ditempatkan di daerah terpencil dan menantang.

“Terus terang, saya lebih menginginkan dan mengharapkan bertugas di daerah terpencil seperti di Distrik Waan,” katanya.

Untuk menjangkau kampung-kampung dan distrik dimaksud,Yoseph paham, sangatlah sulit dan hanya dengan transportasi laut.

“Memang itu yang saya suka, melaksanakan tugas dan tanggungjawab pelayanan kepada masyarakat di daerah yang sulit dijangkau,” tuturnya.

Mengenai anggapan bahwa PNS yang ditempatkan di distrik terjauh adalah bentuk ‘pembuangan’, Yoseph menegaskan, itu adalah pemikiran orang yang tidak ingin bekerja untuk rakyat di kampung.

Dtambahkannya, untuk menapaki perjalanan karier, mestinya memulai dari bawah terlebih dahulu. Artinya, belajar melayani masyarakat di kampung-kampung. Karena disana akan diuji dengan ‘sejuta’ tantangan termasuk bagaimana menerobos masuk dari satu kampung ke kampung lain.

Kepala Distrik Waan, Frederikus Buer beberapa waktu lalu mengakui jika transportasi untuk ke ibukota distrik maupun kampung-kampung, satu-satunya adalah dengan laut.

“Memang anggaran paling banyak tersedot adalah menyewa speed boat dan bahan bakar minyak (BBM) untuk melakukan pelayanan ke kampung-kampung,” katanya.

Ia juga membenarkan jarak antara satu kampung dengan kampung lain di Distrik Waan juga sangat jauh. (Frans L Kobun)

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15143

Trending Articles