
Jayapura, Jubi – Bencana El Nino, yang terjadi sejak pertengahan tahun lalu, tampaknya akan berakhir di beberapa bagian PNG, setelah hujan yang turun pekan lalu.
Namun Kekurangan air dan makanan masih terjadi di beberapa bagian Papua Nugini (PNG) seperti Provinsi Barat dan Provinsi Milne Bay sejak kekeringan berkepanjangan melanda PNG.
Spesialis pertanian dan pangan PNG , Dr. Mike Bourke, melalui surat elektronik, Senin (14/3/2016) kepada Jubimenjelaskan bahwa hujan belum turun secara signifikan di sebagian besar daerah selatan PNG.
Dr Bourke, yang adalah seorang profesor kehormatan di Universitas Nasional Australia, mengatakan situasi kekeringan tetap menjadi mimpi buruk di Provinsi Barat yang mengakibatkan banyak masyarakat terpencil kekurangan gizi.

“Gambar-gambar yang kita lihat terutama di Nomad Mogulu sampai di Strickland di pusat provinsi itu, dan juga menyusuri selatan dari Morehead, dimana pulau Queensland yang mempertemukan Indonesia dan Papua New Guinea, sangat mengganggu. Foto itu menunjukkan apa yang terjadi pada anak-anak dan orang dewasa,” kata Dr Bourke.
Sementara ini, kelompok gereja terus memainkan peran utama dalam melakukan assesmen dampak kekeringan di PNG.
Dr Bourke, yang telah mendapatkan update kekeringan dari berbagai gereja dan tokoh-tokoh pemerintah provinsi di seluruh PNG, mengatakan laporan dari Milne Bay juga menunjukkan situasi serupa.
“Sebagian besar bagian dari PNG telah menjadi lebih baik, tapi di Milne Bay pihak berwenang mengatakan kekeringan semakin parah, terutama di daerah padang rumput utara dari Alotau, tetapi juga di pulau-pulau yang sangat kecil di mana mereka melaporkan 18.700 orang masih berjuang mendapatkan pasokan air dan makanan,” jelas Dr. Bourke. (Victor Mambor)