
Jayapura, Jubi – Staf Ahli Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Bidang Kebijakan Publik, Bambang Satrio Lelono di Manokwari, Senin mengatakan, Indonesia adalah bagian dari pasar ASEAN. Jika produk lokal masyarakat bisa terjual di Indonesia, maka produk tersebut siap untuk di ekspor ke negara-negara anggota ASEAN.
“Kalau saya lihat dari produksinya sudah bagus. Mungkin kemasanya yang harus dibuat lebih menarik,” kata Bambang usai meninjau abon dan bakso ikan tuna pada pameran lowongan kerja di Manokwari, Senin (14/3/2015).
Dia berharap, abon ikan dan bakso ikan produksi warga ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar Papua Barat, namun, mampu menembus provinsi lain bahkan dapat memenuhi kebutuhan ekspor ke negara-negara di kawasan ASEAN.
“Kuliner dari industri yang dikembangkan masyarakat di seluruh Indonesia ini pada dasarnya bagus-bagus, namun kelemahan kita rata-rata pada kemasan. Hal ini harus mendapat perhatian, baik oleh pelaku usaha sendiri maupun pemerintah daerah,” kata dia lagi.
Dia berpendapat, produksi makanan dari masyarakat Indonesia harus dikemas secara baik dan menarik. Sebab, selama ini kemasan produk Indonesia masih kalah dengan negara lain.
Pada kesempatan itu, Bambang pun berharap pemerintah daerah terus melakukan pendampingan hingga masyarakat mampu mengakses modal untuk mengembangkan usaha mereka.
Kepala Dinas Kependudukan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Papua Barat, Paskalina Yamlean yang diwawancarai secara terpisah mengatakan, saat ini pihaknya sudah memiliki 10 kelompok usaha binaan di Papua Barat.
Selain membina usaha produksi abon dan bakso ikan, pendampingan pun dilakukan terhadap mama-mama perajin noken serta soufenir khas Papua.
Pandampingan akan terus dilakukan agar para pelaku usaha ini Mandiri. Bagi pelaku usaha kuliner, pihaknya akan berupaya agar mereka mengantongi izin produksi rumah tangga dan ini kesehatan. (*)