Nabire, Jubi – Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Nabire, Papua, AKP. Samuel D. Tatiratu, mengatakan kesadaran masyarakat Nabire dalam tertib berlalu lintas di jalan raya masih sangat kurang.
Selama kegiatan Operasi Simpatik Matoa 2016 pada 1-21 Maret 2016 lalu, masih banyak masyarakat yang terjaring operasi karena tidak menggunakan helm.
“Setelah kita evaluasi dari hasil operasi tersebut masyarakat pengguna jalan, khususnya roda dua sudah ada perubahan dalam hal pemakaian helm baik pengendara maupun penumpang dan bahkan anak-anak juga sudah diberikan helm oleh orang tuanya,” kata AKP. Samuel D. Tatiratu kepada Jubi di ruang kerjanya, Kamis (24/3/2016).
Namun hal tersebut hanya berlangsung pada jam-jam tertentu ketika ada petugas Kepolisian yang berjaga, setelah tidak ada petugas masih banyak juga masyarakat yang tidak menggunakan helm kembali.
“Jadi di Nabire ini masih berlaku disiplin paku, harus diketok dulu baru masuk, artinya harus ada kehadiran polisi di jalan raya dulu baru mereka mau menggunakan helm,” ujarnya.
Sementara untuk penggunaan telepon selular ketika sedang berkendara mulai berkurang, khusunya kendaraan roda dua,Sedangkan untuk kendaraan roda empat masih ada juga beberapa masyarakat yang masih menggunakan telepon selular.
“Menggunakan telepon selular dalam berkendara juga sangat berbahaya, karena bisa mengalihkan fokus kita,” jelasnya.
Di tempat terpisah, warga Kelurahan Karang Tumaritis, Nabire, Papua, Yayu Rahayu berharap selain pada Operasi Simpatik Matoa 2016 petugas Kepolisian bisa bertugas di jalan raya setiap hari, agar bisa menegur masyarakat yang belum taat berlalu lintas.
Dengan harapan kata dia, masyarakat bisa sadar dengan kelengkapan dalam berlalu lintas demi keselamatan orang itu sendiri. (Munir)