
Merauke, Jubi – Sebanyak 14 orang dari Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, melakukan studi banding tentang penanganan penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Merauke. Kegiatan itu dilakukan, lantaran berdasarkan informasi diperoleh, setiap tahunnya, terjadi penurunan sangat signifikan terhadap penanganan penyakit tersebut.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PDPL) Dinkes Kabupaten Keerom, Erta Sinaga kepada Jubi Senin (31/5/2016) mengatakan, pihaknya ingin belajar dari dekat sekaligus mendapatkan informasi dari beberapa komponen terkait, termasuk dinkes tentang penanganan penyakit HIV/AIDS. “Kami salut dengan kerja keras yang dilakukan pemerintah setempat bersama komponen terkait lain dalam penanganan penyakit itu,” ungkapnya.
“Kami tertarik melakukan studi banding di sini. Karena penanganan penderita mengalami penurunan signifikan. Memang yang datang dari Keerom sebanyak 14 orang dan sebagiannya adalah tenaga medis yang bertugas di puskesmas,” tuturnya.
Dijelaskan, berdasarkan data yang dimiliki, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Keerom 45 orang. Itu baru data sementara. Karena laporan yang masuk ke dinas seperti demikian.
Dikatakan, kesadaran masyarakat di Kabupaten Keerom memeriksakan kesehatan terutama pengambilan darah, masih sangat minim. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah, setelah kembali melakukan kegiatan studi banding.
Kepala Pusat Kesehatan Reproduksi Dinkes Merauke, dr. Inge Silvia membenarkan juga adanya studi banding tim dari Kabupaten Keerom. Mereka mengunjungi beberapa tempat termasuk di Yayasan Santo Antonius (Yasanto) yang selama ini menangani penderita.
Studi banding yang dilakukan, katanya, sebatas mencari tahu bagaimana penanganan terhadap para penderita. Karena menurut mereka, setiap tahun terjadi penurunan. “Itu yang ingin didapatkan dari tim Dinkes Kabupaten Keerom,” tuturnya. (*)