
Lahan padi milik Masya Lay yang sedang dipanen. Jubi/Frans L Kobun
Jayapura, Jubi/Antara – Perum Bulog Divisi Regional Papua mencatat pengadaan beras di Kabupaten Merauke pada panen musim gaduh 2015 baru mencapai 600 ton karena terkendala kemarau panjang yang menyebabkan banyak lahan pertanian mengalami kekeringan.
“Ada pengaruh el nino, tahun ini kemaraunya cukup panjang dan mempengaruhi produksi padi di Merauke. Jadi panen gaduh ini target Bulog Divre Papua harusnya mendapat 10.000 ton, tapi sampai dengan September ini kita baru dapat 600 ton,” kata Kepala Bulog Divisi Regional Papua Arif Mandu di Jayapura, Jumat (25/9/2015).
Arif mengakui pengadaan di panen gaduh hingga pertengahan September 2015, jauh di bawah angka normal pada periode yang sama tahun-tahun sebelumnya.
“Idealnya panen sampai September ini pengadaannya 3.000 sampai 5.000 ton kita harus dapat. Tapi karena kini hampir semua sawah mengalami kekeringan sehingga ini sangat mempengaruhi penyerapan kita di Merauke,” ucapnya.
Menurutnya, untuk mengejar realisasi target tahunan pengadaan beras dari Merauke yang sebesar 30.000 ton, sangat berat untuk dicapai.
“Kita tetap berupaya untuk mengejar target walau sangat berat. Tapi sampai dengan akhir tahun kita terus optimalkan,” katanya.
Arif mengemukakan, pada musim panen rendengan yang dimulai pada April 2015, Bulog sudah berhasil mengoptimalkan proses pembelian beras dari hasil produksi petani Merauke.
“Kalau di panen rendengan kita pengadaannya sudah makimal, sudah dapat 20.000 ton. Memang target kita di panen gaduh ini 10.000 tapi ternyata meleset karena adanya pengaruh el nino sehingga terjadi puso,” ujarnya.
Ia menyebutkan total hingga kini sudah 20.500 ton jumlah pengadaan beras Bulog dari Kabupaten Merauke. (*)
The post Pengadaan Beras di Merauke Hanya 600 Ton appeared first on tabloidjubi.com.