Jayapura, Jubi – Direktur Utama Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Jayapura, Abdul Petonengan mengakui pihaknya mengalirkan air secara bergilir untuk mengatasi susutnya debit air dari mata air.
“Salah satu upaya yang kita lakukan ya penggiliran air kepada pelanggan karena di titik intake air di berbagai lokasi yang ada jadi sumber air mengalami penurunannya debit air sebesar 40 persen dari 895 Ldt,” ujar Abdul kepada Jubi, Selasa (29/9/2015)
Selain akibat kemarau, kata Abdul masalah hutan di lingkungan sumber mata air yang rusak menjadi problematika sendiri. “Karena sudah rusak terjadi kemarau ya begitu tinggal menurun debit airnya, bahkan kering,” katanya.
Upaya penjajakan juga sudah dilakukan pihaknya dengan pemilik ulayat di daerah Ormu (Kabupaten Jayapura) yang menginginkan adanya pembelian air curah, tetapi masih terkendala dana besar dari pihak ketiga untuk membangun instalasinya. “Kita masih penjajakan. Kita harap ini akan berhasil sebab air yang ditawarkan ini baik dan debit airnya hingga 300 Ldt,” ujarnya.
Selanjutnya, upaya PDAM adalah akan menggunakan air danau Sentani meski masih dalam survei. Jika ini terjadi, maka kebutuhan air di Kota Jayapura akan terpenuhi, karena debit air sebesar 1.100 Ldt.
Kepala Balai Wilayah Sungai Papua, Happy Mulya di Kota Jayapura, Rabu (23/9/2015) mengatakan, karena perbandingan debit air pada saat musim hujan dan kemarau sangat jauh, rata-rata sungai di Kota Jayapura adalah sungai intermiten atau sungai yang hanya ada air ketika musim hujan.
“Jadi, kalau tidak ada hujan sungai itu kering ‘kan? Maka perlu ada kajian khusus soal itu, karena memang airnya terbatas. Meski jumlah hujannya banyak, sungai-sunga tersebut tidak bisa menampung air dalam waktu lama. Karena lapisan tanah itu hanya setebal sekitar satu meter, di bawahnya itu sudah batuan yang tidak bisa menyerap air,” katanya.
Pengunungan Cycloop, kata Mulya, terbentang dari Kabupaten Jayapura sampai ke kawasan Angkasa, distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
“Beda dengan sungai yang memiliki cekungan tanah, karena air bisa tersimpan di lapisan tanah tersebut dalam waktu yang agak lama sebelum mengalir ke sungai-sungai, danau dan laut terdekat,” katanya. (Sindung Sukoco)
The post PDAM Jayapura Kehilangan 40 Persen Debit Air appeared first on tabloidjubi.com.