
Kecenderungan masyarakat Kintamani, khususnya di daerah aliran sungai (DAS) banyak menebang pohon bambu dan mengganti dengan tanaman jeruk.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Bangli, Jubi – Bupati Bangli, I Made Gianyar mengajak masyarakat, khususnya di kawasan Kitamani, menanam bambu sebagai bagian dari gerakan bersama menjaga hutan dan sumber-sumber air di Bali.
“Selain sebagai tanaman penyangga jurang, bambu juga merupakan jenis tanaman yang sangat berguna untuk menarik dan menyimpan air tanah,” kata Gianyar, saat melaksanakan penanaman bambu, kerja di jaba Pura Dalem, Desa Bunutin, Kintamani, Minggu, (15/12/2019).
Baca juga : Sumber air Cycloop rusak berat, butuh 5 miliar untuk perbaikan
Festival Siklop dan masa depan sumber air
Dobonholo, hutan sumber air kehidupan
Penanaman bambu yang dilakukan itu sebagai upaya mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kawasan Kintamani sebagai daerah penyangga air di Bali.
Gianyar menyebutkan, jika kawasan hutan Kintamani beralih fungsi, maka Bali pada masa mendatang krisis air. Menurut dia saat ini kecenderungan masyarakat Kintamani, khususnya di daerah aliran sungai (DAS), banyak menebang pohon bambu dan mengganti dengan tanaman jeruk. Hal itu wajar karena masyarakat beranggapan dengan menanam jeruk hasilnya secara ekonomi jauh lebih besar daripada menanam bambu.
“Sebagai saya juga tidak bisa melarang masyarakat yang mau mengganti tanaman bambu di lahannya dengan jeruk,” kkata Gianyar menjelaskan.
Ia berharap Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten yang berkepentingan dengan sumber air dari Bangli bisa menyiapkan insentif bagi masyarakat yang mau menanam bambu di lahan milik pribadinya atau desa yang bisa menjaga hutan desa.
“Mungkin solusi yang bisa dicoba untuk mengatasi permasalahan ini (krisis hutan bambu,)” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Perhutanan Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma, mengatakan penanaman bambu merupakan kegiatan rutin Pemkab Bangli bekerja sama dengan Yayasan Kryasta Guna. “Sedikitnya 18 ribu bambu ditaman sejak 2013,” kata Sarma.
Sedangkan pada hari Minggu kemarin ada tiga jenis bambu yang ditanam. “Ada bambu petung, bambu tali, dan bambu hias dengan jumlah mencapai 2.500 batang bambu,“ kata Sarma menjelaskan.
Menurut dia, tujuan penanaman bambu selain menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya fungsi tanaman sebagai penyangga, juga mengembalikan peran Bangli sebagai kabupaten penghasil hasil hutan bukan kayu (HHBK). (*)
Editor : Edi Faisol
The post Daerah ini ajak masyarakat tanam bambu untuk menjaga sumber air appeared first on JUBI.