Papua No. 1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi – Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua Barat menyebut anak-anak dan remaja semakin terancam penyalahgunaan narkoba.
Kepala Bidang Rehabilitasi BNN Papua Barat, Arianti Damanik menyampaikan saat ini pihaknya merehabilitasi sekitar 30 orang korban, sebagian besar remaja bawah umur penyalahguna narkoba serta zat adiktif lainnya.
“Ini bervariasi, ada yang cuma positif pengguna ganja atau sabu-sabu. Ada juga teridentifikasi positif pengguna kedua-duanya,” kata, di Manokwari, Senin (23/12/2019).
Selain narkotika, tidak sedikit korban adalah penyalahguna lem aibon serta bensin. Satu orang terpaksa dirujuk ke rumah sakit jiwa karena sudah sulit diobati.
“Satu orang yang kami rujuk tadi, dia positif menggunakan sabu-sabu, ganja juga lem aibon. Dampaknya cukup parah terhadap kejiwaannya,” katanya.
Untuk kategori anak-anak, lanjut Arianti, sebagian besar masih berada di ‘kelas’ bensin, lem aibon dan ganja.
“Ini sangat memprihatinkan, sehingga butuh peran semua pihak untuk menekan kasus di Papua Barat,” katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Papua Barat, Indah Perwitasari pada kesempatan sebelumnya mengungkapkan, lem aibon menjadi pintu masuk penyalahgunaan ganja serta narkoba jenis lainnya.
“Pengisap aibon selama ini memang sebagian besar anak-anak. Sebagian sedang dalam proses pembinaan di P2M dan rehabilitasi,” sebut Indah.
P2M, lanjut Indah, terus melakukan penjangkauan dan pembinaan. “Penyalahgunaan lem aibon tidak mengenal status. Dari temuan kami di lapangan, anak pejabat juga sudah ada yang positif, begitu juga seorang ibu rumah tangga,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo
The post BNN sebut anak dan remaja di Papua Barat terancam narkoba appeared first on JUBI.