Denpasar, Jubi/Antara – Jasa perbaikan atau tukang soal sepatu atau sandal di Kota Denpasar semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dan pencari pekerja di kota itu.
“Saya menekuni jasa perbaiki sepatu (tukang sol) sudah sejak 14 tahun lalu. Pendapatan setiap harinya mampu mencukupi kebutuhan keluarga, dibanding pekerjaan lain,” kata Sudino Salam, seorang pekerja sol sepatu saat ditemui di kawasan Jalan Gatot Subroto Timur Denpasar, Kamis (1/10/2015).
Ia mengatakan setiap hari bisa melakukan perbaikan sepatu berkisar 15 hingga 20 pasang sepatu maupun sandal.
“Sebelum menekuni pekerjaan jasa sol, saya bekerja sebagai buruh serabutan di wilayah Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. Waktu itu saya hanya menerima upah harian,” kata pria asal Banyuwangi, Jawa Timur.
Sudino mengaku meski menyandang cacat kaki, namun semangat kerjanya tidak menjadi penghalang untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Saya tidak menyerah dalam kehidupan seperti ini. Saya harus berjuang meski dengan keterbatasan fisik. Saya bisa sebagai tukang sol ini awalnya melihat-lihat dari kawan yang bekerja seperti itu. Lalu saya mencoba mengesol sepatu sendiri,” ucap Sudino.
Ia mengatakan lahan tempatnya yang sempit tersebut dari menyewa.
“Sepatu maupun sandal yang akan disol dari konsumen saya susun rapi agar tidak tertukar. Saya berusaha memberi pelayanan terbaik kepada warga yang memanfatkan jasa saya,” ucapnya.
Menurut ayah seorang anak tersebut, dirinya tidak terlalu mahal menarik ongkos jasa dari konsumen. Langkah itu dilakukan agar warga tidak kapok datang memperbaiki sepatu atau sandal atau tasnya.
“Kalau saya menerima ongkos jasa sol itu tidak mematok mahal. Saya juga melihat barang yang diperbaiki dan kerusakannya,” kata Sudino. (*)