
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Seorang warga sipil Kabupaten Intan Jaya, Papua, dilaporkan meninggal pada 20 Desember 2019 saat mengungsi ke Kampung Kulapa, Distrik Hitadipa. Nggapaneringga Tabuni yang berusia 60 tahun diduga meninggal karena tekanan psikologis yang dialaminya saat mengungsi, dan kondisi itu memparah sakit yang telah dideritanya.
Wakil Ketua Pokja Perempuan, Majelis Rakyat Papua (MRP) Siska Abugau mengatakan pihaknya telah menerima laporan bahwa warga berusia 60 tahun bernama Nggapaneringga Tabuni meninggal saat mengungsi. Nggapaneringga Tabuni adalah salah satu dari ratusan warga Intan Jaya yang mengungsi pasca terjadinya kontak senjata antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata di Intan Jaya pada 17 Desember 2020 lalu.
Abugau menyatakan Nggapaneringga Tabuni terpaksa mengungsi ke Kampung Kulapa di Distrik Hitadipa demi menghindari konflik bersenjata antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata. “[Dia] memaksakan [untuk] lari [demi] melindungi diri, dan meninggal. Dia seorang lanjut usia,” kata Abugau kepada jurnalis Jubi, Senin (6/1/2020).
Pastor Paroki Titigi, RD Yance Yogi membenarkan seorang warga sipil meninggal di tempat pengungsian. Ia menegaskan Tabuni meninggal bukan karena kekerasan melainkan karena trauma yang berlebihan dan sakit yang telah diderita sebelumnya.
“Bukan karena bom, bukan karena tembakan. Akan tetapi trauma karena lihat helikopter dan pasukan,” Pastor Yance Yogi kepada jurnalis Jubi, Minggu (5/1/2020).
Menurutnya, trauma menjadi tekanan psikologis yang dialami semua warga sipil yang melihat atau mendengar pergerakan pasukan dan kontak senjata. “Masyarakat masih trauma. Saya sendiri juga [menangani warga yang] seperti itu,”ungkap Yogi.
Pastor Yogi maupun Abugau mengatakan kontak senjata yang terjadi di sejumlah kampung seperti Kampung Bulapa, Ugimba Titigi, Dgusiga, Hitadipa dan Pugisiga tidak menimbulkan korban dari kalangan warga sipil. Pastor Yogi menyatakan warga dari sejumlah wilayah masih mengungsi ke sejumlah lokasi, antara lain menempati kompleks gereja Titigi.
Ada pula warga sipil yang meninggalkan Kabupaten Intan Jaya. “Ada yang masih bersama Pastor. Ada yang sudah ke Nabire dan Timika,” ujarnya.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G
The post Satu warga sipil Intan Jaya meninggal di pengungsian appeared first on JUBI.