
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Pemerintah Samoa tidak ingin mengambil risiko apa-apa agar ancaman virus corona tidak sampai di negara itu, bahkan jika itu berarti mendeportasi menteri kabinetnya sendiri ke negara lain.
Sekretariat Pers Pemerintah Samoa, Nanai Laveitiga Tuiletufuga, berkata kepada Samoa Observer bahwa Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Ketenagakerjaan adalah salah satu dari orang Samoa pertama yang ditolak dari negara itu, saat ia sampai di Bandara Faleolo. Sejak saat itu dia telah kembali ke Samoa.
Menteri itu, Lautafi Fio Purcell, yang juga bertanggung jawab atas portofolio BUMN, sampai di Samoa bersama dengan delapan orang Samoa yang penuh kontroversial akibat dideportasi segera setelah mendarat, karena larangan terkait virus corona pada awal Februari.
Lautafi bersama dengan kelompok yang terdiri dari delapan warga, ditolak masuk di Bandara Internasional Faleolo dan dikirim kembali ke Fiji selama dua minggu untuk dikarantina.
Masih belum diketahui dari mana Menteri Lautafi Fio Purcell datang sebelum mendarat di Samoa dan dikembalikan ke Fiji, dimana ia sampai bersama-sama dengan delapan warga Samoa. Anggota kelompok yang lainnya dilaporkan transit melalui Singapura, yang masuk dalam daftar hitam Samoa untuk negara-negara yang terkena virus corona, oleh karenanya ditolak masuk ke negara itu.
Diminta untuk berkomentar mengenai masalah ini, menteri itu membantah bahwa ia ditolak masuk ke Samoa dan dideportasi kembali ke Fiji. Ia menambahkan bahwa Samoa Observer perlu memeriksa sumbernya. Namun dua dari delapan orang Samoa yang sampai dengan dia di Samoa dan diterbangkan ke Fiji, juga membenarkan bahwa mereka bersama dengan Menteri Lautafi. Tetapi Menteri Lautafi tidak tinggal bersama dengan anggota kelompok lainnya, yang dikarantina di Hotel Grand Melanesian di Nadi.
Samoa Observer juga menerima informasi bahwa Menteri Lautafi kembali ke Samoa dua hari sebelum delapan orang Samoa lainnya yang dideportasi.
Sekretariat Pers mengatakan kepada Samoa Observer bahwa pemerintah tidak mau mengambil risiko apa pun.
“Itu risiko terlalu besar saat ini,” katanya. “Bahkan warga negara kita sendiri, kita tidak memberi mereka pengecualian. Menteri Kabinet juga kita tolak dan kirim kembali ke Fiji. Itulah betapa pentingnya upaya pencegahan kesehatan di perbatasan kita. Dia ditolak sama seperti orang lain. Itulah bukti kerasnya kebijakan itu.”
Sebelum Januari berakhir, Kementerian Kesehatan mulai melakukan pemeriksaan di Bandara Faleolo, dimana pemerintah menginstruksikan agar semua pengunjung yang datang ke Samo, diharuskan untuk memberikan surat keterangan sehat yang menyatakan bahwa mereka bebas dari virus corona.
Di bawah kebijakan yang baru, warga Samoa dan non-Samoa akan ditolak di bandara, tanpa mengikuti masa karantina selama dua minggu di negara tanpa kasus virus corona dan memerlukan surat kesehatan.
Ketentuan surat keterangan sehat merupakan persyaratan saat check-in dengan maskapai penerbangan, sebelum pas naik diterbitkan di bandara. (Samoa Observer)
Editor: Kristianto Galuwo
The post Samoa tegas cegah virus corona sekalipun menteri dideportasi appeared first on JUBI.