Clik here to view.

Direktur PT Wedu, Abdul Azis. Jubi/Frans L Kobunebit
Merauke, Jubi – Direktur PT Wedu Merauke, Abdul Azis mengatakan, akibat kemarau panjang selama beberapa bulan terakhir, berdampak besar terhadap sumber air minum yang ada di Kampung Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke. Dimana, sumber airnya mengalami penurunan sangat drastis.
Demikian disampaikan Abdul saat ditemui Jubi di ruang kerjanya Rabu (21/10/2015). “Saya tidak bisa memastikan berapa meter penurunan debit air yang ada. Tetapi jelasnya sangat jauh, namun masih di atas pipa isap untuk dapat menyedot air,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, meskipun debit air mengalami penurunan, tetapi pelayanan air minum kepada para pelanggan ke rumah maupun kantor-kantor, masih berjalan normal. Sejauh ini tak ada kendala hingga sampai kepada aksi protes dari masyarakat.
Ditanya tentang jumlah pelanggan sekarang, Abdul mengaku, mencapai kurang lebih 4000-an orang. Hanya saja, ada yang aktif menggunakan air mencapai 3000-an pelanggan. Sedangkan sisanya itu sementara waktu memutuskan sesuai permintaan. Tetapi sewaktu-waktu dapat menggunakan kembali, karena mereka memanfaatkan juga air sumur.
Ditegaskan, pihaknya juga menerapkan aturan yang sangat ketat. Dimana, jika pelanggan tidak membayar air selama tiga bulan berturut-turut, otomatis meterannya diputuskan sementara sambil memberikan kesempatan bagi bersangkutan melunasi.
“Saya lupa jumlah nominal pelanggan yang meterannya diputuskan sementara waktu. Tetapi jelasnya sangat banyak. Ya, kita lakukan itu semata-mata sebagai salah satu bentuk peringatan,” ujarnya.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka beberapa waktu lalu mengakui jika dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat pasti mengalami kesulitan mendapatkan air minum. Karena kemarau panjang hingga berdampak terhadap penurunan debit air. (Frans L Kobun)