Papua No. 1 News Portal | Jubi
Bintuni, Jubi – Gugus tugas covid-19 kabupaten Teluk Bintuni melaporkan kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 100 persen, setelah 50 pasien positif korona di Bintuni sembuh secara bertahap di lokasi karantina dengan perawatan intens dan maksimal oleh tim medis setempat.
Juru bicara gugus tugas Covid-19 Teluk Bintuni dr. Wiendo Saputra, mengatakan kesembuhan 100 persen dari Covid di Teluk Bintuni, setelah dua kali pemeriksaan swab dengan hasil negatif terhadap satu pasien terakhir yang dirawat di RSUD Teluk Bintuni, sehingga dinyatakan sembuh.
Dengan demikian, angka kesembuhan pasien Covid 19 di Kabupaten Teluk Bintuni capai 100 persen.
“Dari 50 positif Covid di Bintuni, semuanya telah sembuh. Selama perawatan, tak ada yang meninggal dunia,” kata Wiendo kepada Jubi melalui sambungan telepon, Jumat (26/6/2020)
Selanjutnya, kata Wiendo, untuk memastikan tidak ada penularan yang mengakibatkan muncul kasus baru, tim gustu Teluk Bintuni akan intens melakukan screening dan pelacakan terhadap orang dengan hasil rapid test reaktif atau orang yang punya kontak erat dengan OTG (orang tanpa gejala).
“Ketika ada orang yang pemeriksaan rapid test reaktif, tentu akan dilanjutkan dengan swab test dan kita juga lakukan pelacakan terhadap orang yang punya kontak erat dengan OTG,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat Bintuni diharapkan untuk terus melakukan upaya pencegahan penularan Covid dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
“Jadi kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan harus ditingkatkan, karena kepatuhan masyarakat ini sangat penting dalam memutus rantai penularan,” katanya.
Wiendo menambahkan, Pemerintah daerah setempat, telah menyiapkan tempat isolasi di Kampung Masina, bagi warga yang masuk dalam kategori OTG, ODP ataupun warga yang baru datang dari daerah terjangkit. Tindakan medis bagi OTG, sebut Wiendo, tetap di lakukan pemeriksaan swab.
“Apabila dua kali rapid test negative, selanjutnya dilakukan swab test, namun OTG tetap di berada di tempat isolasi selama 14 hari untuk dilakukan pemantauan oleh petugas puskesmas terdekat, dan diberikan vitamin untuk daya tahan tubuh. Mereka juga tetap diingatkan untuk menjaga kondisi tubuhnya selama 14 hari di tempat isolasi," katanya. (*)
Editor: Edho Sinaga
Caption foto:
↧