Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15090

Masker cerdas buatan Jepang ini mampu terkoneksi internet

$
0
0
Papua No. 1 News Portal | Jubi Jakarta, Jubi – Sebuah perusahaan startup Jepang, Donut Robotics telah mengembangkan masker cerdas terkoneksi internet yang dapat mengirimkan pesan dan menerjemahkan dari bahasa Jepang ke delapan bahasa lainnya. Makser dengan nama brand "C-mask," berbahan plastik berwarna putih menutup wajah sesuai dengan ukuran standar. Yang unik dari masker itu mampu terhubung melalui Bluetooth ke aplikasi smartphone dan tablet yang dapat menyalin ucapan ke dalam pesan teks, melakukan panggilan atau membuat suara lebih nyaring saat memakai masker. "Kami telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk mengembangkan robot dan kami telah menggunakan teknologi itu untuk menciptakan produk yang merespons bagaimana virus corona membentuk ulang kehidupan sosial," kata kepala eksekutif Donut Robotics, Taisuke Ono, Minggu, (28/6/2020). Baca juga :Pertemuan serikat pekerja Asia bahas dampak digitalisasi media Jepang kembali buka istana kekaisaran dan museum nasional Corona berdampak Lansia Jepang kehilangan pekerjaan dan tempat tinggal Para insinyur Donut Robotics memiliki ide membuat masker saat mereka mencari produk untuk membantu perusahaan bertahan di tengah pandemi. Ketika awal virus corona, startup tersebut baru saja mendapatkan kontrak untuk memasok robot pemandu dan penerjemah di bandara Haneda Tokyo, sebuah produk yang menghadapi masa depan tidak pasti menyusul jatuhnya bisnis perjalanan. Sebanyak 5.000 C-mask pertama dari Donut Robotics akan dikirim ke pembeli di Jepang mulai September. Ono berharap dapat menjualnya di China, Amerika Serikat dan Eropa. Dia mengatakan ada minat yang kuat dari pasar tersebut. Masker itu dijual seharga 40 dolar AS atau sekitar Rp574 ribu per masker, Donut Robotics ingin memasuki pasar yang bahkan hingga beberapa bulan lalu tidak ada. Donut Robotics mengembangkan prototipe masker cerdas dalam waktu satu bulan dengan mengadaptasi perangkat lunak penerjemahan yang dikembangkan untuk robotnya. Sementara, desain topeng dibuat oleh salah seorang insiyur perusahaan rintisan tersebut, Shunsuke Fujibayashi, empat tahun lalu saat membuat tugas kuliah untuk menafsirkan percakapan dengan memetakan otot wajah. Ono mengumpulkan 28 juta yen atau 260.000 dolar AS  untuk pengembangan masker cerdas tersebut dengan menjual saham Donut Robotics melalui situs crowdfunding Jepang Fundinno. "Kami menaikkan target awal kami 7 juta yen dalam waktu tiga menit dan berhenti setelah 37 menit ketika kami telah mencapai 28 juta yen," katanya. (*) Editor : Edi Faisol

Viewing all articles
Browse latest Browse all 15090

Trending Articles