
Salah satu petugas PLN saat memeriksa mesin PLTA yang berlokasi di Kabupaten Jayapura tepatnya di Kampung Harapan, Jumat (23/10/2015) – Jubi/Roy Ratumakin.
Jayapura, Jubi – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah lingkungan, karena menggunakan air sebagai energi primernya. Energi primer air dengan ketinggian tertentu digunakan untuk menggerakkan turbin yang dikopel dengan generator.
Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar motor pada generator untuk menghasilkan energi listrik.
Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dengan berbagai cara misalnya, dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu (bersama sama air hujan) dengan menggunakan kolam tando atau waduk sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
Di Jayapura, ada dua PLTA yang telah dibangun oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero wilayah Papua dan Papua Barat . Tabloidjubi.com dan beberapa media nasional dan regional yang ada di Kota Jayapura diperkenankan ikut dalam trip yang dilakukan pihak PLN Persero wilayah Papua dan Papua Barat untuk meninjau lokasi PLTA yang berlokasi di Kabupaten Jayapura tepatnya di Kampung Harapan, Jumat (23/10/2015).
Setelah rampung pembangunan PLTA berkapasitas 70 kilo volt (KV) 20 Mpa dilakukan uji coba energi selama sepuluh hari. “Dalam proses ujicoba pernah mencapai 10 mega watt, namun karena debit air berkurang akibat kemarau maka turun menjadi 5 mega watt. Beban puncak saat ini 70 mega watt, jadi 5 mega per 70 mega watt. Tertinggi yang pernah kami capai, 72 mega watt” kata Manager sektor pembangkitan Jayapura di PLTA Gardu Induk 70 KV, Paul Kiring Kaloh.
Melihat kondisi sekarang agak terhambat, namun pihak PLN terus berusaha untuk membenahi secara keseluruhan demi mencapai daya secara penuh sebanyak 10 mega watt untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Setelah dilakukan proses ujicoba selama 10 hari tim sertifikasi yang diturunkan PLN dan akan mengeluarkan sertifikatnya. “Kalau lolos sertifikasi, maka selanjutnya masuk Corporate Area yang masuk seluruh sistim Jayapura, Sentani kemudian sebagian ke Genyem, sedangkan untuk Sarmi, belum disuplai, karena jaringan belum ada. Kalau Keerom, sebagian ke sana,” katanya.
PLN Siap Sukseskan PON 2020
Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) yang berbahan bakar gas, selain dimaksudkan untuk lebih memperkuat sistim kelistrikan di suatu daerah, juga diharapkan mampu menambah kemampuan pasokan daya secara lebih efisien dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak.
General Manager PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B), Robert Sitorus mengatakan, demi mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2020 dimana Papua menjadi tuan rumah pihaknya telah menyurat ke Pemerintah Provinsi Papua untuk ijin lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG).
“Kita sudah memberikan surat kepada Pemda untuk memberikan ijin lokasi. Semuanya harus mempunyai aturan dimana yang harus memiliki ijin prinsip, ijin lokasi dan amdalnya serta pembebasan lahan. Kalau semuanya sudah ada kami siap membangunnya,” katanya.
Disinggung tentang berapa lama pembangunan PLTMG, Sitorus mengatakan pihaknya hanya membutuhkan waktu satu tahun yang mulai dari proses pembangunan hingga pengoperasiannya. Terkait bahan bakunya bisa didistribusikan dari Bintuni. “Prosesnya akan cepat kalau semuanya sudah sesuai dengan prosedur,” tegasnya. (Roy Ratumakin)