Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Papua, Yanni – Jubi/Roy Ratuamkin.
Jayapura, Jubi – Persiapan demi persiapan terus dilakukan oleh atlet Pra PON Papua Cabang Olahraga (Cabor) Pencak Silat yang dipusatkan di Stadion Mandala Jayapura. Namun dalam waktu dekat tujuh atlet tersebut akan diberangkat ke luar Papua guna pemantapan TC (Traning Center).
Hal tersebut ditegaskan Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Papua, Yanni kepada Jubi, Selasa (27/10/2015) di Grand Abe Hotel.
“Persiapan selama ini berjalan lancar namun, beberapa hari lagi akan dipindahkan ke padepokan, namun kami masih melihat apakah padepokan Surabaya atau Jakarta,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa pertimbangan kalau di padepokan Jakarta di Taman Mini pihaknya akan bertemu dengan beberapa provinsi yang merupakan satu grub yaitu di Wilayah III. “Kami akan memilih provinsi yang bukan ketemu langsung dalam kejuaraan tersebut,” ujarnya.
Pra PON Cabang Olahraga (Cabor) pencak silat sendiri akan digelar di Gorontalo pada 24 – 30 November mendatang. Soal target, Yanni mengatakan bahwa dari tujuh atlet yang diikutkan diharapkan ada empat atlet yang meraih medali.
Disinggung tentang kenapa tidak memilih TC di Papua ketimbang TV diluar, Yanni menjelaskan, sebenarnya TC di Papua tidak ada kendala. “Semetara semuanya baik hanya sedikit-sedikit dan bagi saya itu wajar. Pemilihan TC diluar lebih kepada pemenuhan kesehatan karena di Papua atlit digenjot lebih kepada porsi latihan dan teknik,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua IPSI Papua, yang juga penanggungjawab tim pencak silat Pra PON Papua, Leonard Abel mengatakan, IPSI Papua akan memberangkatkan tujuh atletnya untuk TC dan Pra PON. Ditargetkan, para atlet pencak silat Papua bisa meraih hasil maksimal pada Pra PON mendatang.
“Kami berharap, atlet kami bisa memberikan yang terbaik, dan lolos sebanyak – banyaknya ke PON XIX Jawa Barat, 2016 mendatang. Dari tujuh atlet yang kami siapkan, dua merupakan atlet putri, dan lima atlet putra, dengan tiga pelatih,” ucapnya.
Pada suatu kesempatan, Ketua IPSI Papua, Yanni mengatakan, pihaknya sebenarnya mendaftarkan 15 atlet untuk Pra PON. Namun hanya tujuh yang diakomodir KONI Papua, dan dua atlet lainnya dinyatakan tak lolos seleksi karena faktor kesehatan. (Roy Ratumakin)