Sentani, Jubi – Empat belas jenazah korban Trigana dikuburkan secara massal di pekuburan umum Kampung Sereh, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Keluarga korban menyayangkan sikap pemerintah kabupaten Pegunungan Bintang yang tidak hadir dalam penyerahan hingga penguburannya belasan jenazah tersebut.
“Seharusnya ada pihak pemerintah di sini untuk menerima 14 jenazah ini karena sebagian besar adalah masyarakat Pegunungan Bintang. Dari penyerahan di rumah sakit sampai di tempat pekuburan ini tidak ada satu perwakilan pemerintah yang hadir,” kesal Lemok Mabel, salah satu keluarga korban ketika ditemui Jubi di Kampung Sereh Sentani, Selasa (27/10/2015).
Menurutnya, kehadiran pemerintah setempat adalah bentuk tanggung jawab moril kepada masyarakatnya, jika mereka berhalangan, maka bisa diwakili pihak lain. “Ini bagian dari tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pemerintah, apalagi saat ini kita kubur di tempat atau daerah lain,” katanya.
Keluarga korban lainnya, Piter Wabdaron mengaku pasrah keluarganya dikubur secara massal. “Sebenarnya kami keluarga telah berbicara intern dengan pihak polda untuk melakukan identifikasi selama seminggu, tetapi memang sampai saat terakhir kemarin semua upaya sudah dilakukan maksimal dan pihak polda menyampaikan hal ini kepada kami keluarga, sudah menjadi rencana Tuhan dan kami keluarga pasrah untuk ini,” kata Piter.
Diketahui 14 jenazah yang dikuburkan secara massal adalah, Yulita Kalakmabin, Manuela Uropmabin, Markus Kalakmabin, Yan Wabdaron, Yosea Mote, Yana Uopka, Imeus Dubur, Theo Stiben Kalakmabin, Alindam Yawan, Marcelo/Inf, Laode Musran, Supriyani, Musafia/Wafia, dan Armaita. (Engel Wally)