Papua No.1 News Portal | Jubi
Honiara, Jubi – Satu nyawa kembali melayang setelah larangan untuk menangkap teripang, juga disebut beche-de-mer, dicabut sekitar tiga bulan lalu.
Seorang pemuda berusia 20-an meninggal dunia saat ia menyelam untuk menangkap beche-de-mer di Provinsi Barat Kepulauan Solomon. Jasadnya yang sudah tak bernyawa ditemukan oleh pamannya ketika dia tidak muncul kembali ke permukaan air, penyebab kematiannya belum ditetapkan.
Menurut laporan dari Provinsi Barat, almarhum dan pamannya sedang menyelam untuk berburu menangkap beche-de-mer di daerah yang dekat dengan sebuah kamp logging ketika tragedi itu terjadi.
Pamannya dikatakan tinggal di sampan sementara keponakannya menyelam untuk mencari makhluk laut yang bernilai mahal itu, sang keponakan sempat beberapa kali naik ke permukaan air laut untuk menarik napas. Penyelamannya yang terakhir memakan waktu lebih lama dari biasanya sehingga si paman pun melompat ke air untuk mencarinya. Ia lalu menemukan tubuh pemuda itu yang sudah tak bernyawa di dasar laut.
Penyelam-penyelam lainnya bersaksi bahwa ini bukan pertama kalinya ada penyelam yang kehilangan kesadaran saat ia menahan napas pada kedalaman lebih dari 20 meter. Oleh karena itu, mereka menekankan, orang-orang yang melakukan selam bebas (selam tanpa bantuan alat bantu pernapasan) itu disarankan untuk tidak menyelam sendirian.
Namun karena SCUBA dan bentuk penyelaman lainnya yang menggunakan alat bantu pernapasan itu tidak diperbolehkan oleh undang-undang, selam bebas adalah satu-satunya pilihan bagi penyelam.
Selam bebas untuk teripang telah kembali diandalkan sebagai sumber pemasukan bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan, terutama karena alternatif ekonomi lainnya sangat minim. (Solomon Times)
Editor: Kristianto Galuwo