Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Kepala Kampung Soskotek, Distrik Kaureh, Kabupaten Jayapura, Terah Hirwa mengatakan Alokasi Dana Kampung (ADK) yang diterima setiap tahun dalam dua tahap, langsung digunakan bagi kebutuhan masyarakat.
Dikatakan, penggunaan ADK lebih banyak kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki, juga bagi kesehatan masyarakat dan pendidikan anak-anak di kampung.
Setiap kelompok pertanian yang mengelola kebun secara bersama, diberikan dana untuk pengadaan bibit hingga pekerjaan kebun sebesar Rp 5 juta hingga 10 juta per kelompok.
“Ada 150 kepala keluarga di kampung ini. Alokasi dana kampung yang dikucurkan oleh pemerintah daerah setiap tahap mencapai 300 hingga 400 juta rupiah, dan banyak digunakan untuk kepentingan pengelolaan hasil-hasil pertanian. Seperti cokelat, jagung, pinang, dan sayur mayur,” ujar Terah saat ditemui di Sentani, Jumat ( 19/11/2021).
Dikatakan, hasil-hasil pertanian yang diolah dalam bentuk kebun masyarakat ini selain dikonsumsi oleh sendiri, sebagiannya dibawa ke pasar untuk dijual.
Menurutnya, infrastruktur jalan ke kampung-kampung di Distrik Kaureh memang belum lebih baik dibandingkan kampung lain yang berdekatan dengan perkotaan. Dampaknya, masyarakat harus memberikan informasi awal kepada pemilik kendaraan yang bersedia masuk ke kampung, untuk mengangkut bahan atau hasil-hasil kebun yang akan dijual ke pasar.
“Hanya ada jalan kampung yang dikerjakan secara gotong royong, karena dana kampung tidak bisa digunakan untuk pembangunan fisik. Setiap Musrembang kampung selalu kami usulkan, tetapi hingga saat ini kondisi jalan belum begitu baik,” jelasnya.
Terah juga mengapresiasi pemerintah daerah yang berencana membuka lahan baru, untuk penanaman kakao bersama masyarakat adat yang memilliki hak ulayat di Kampung Soskotek.
“Sebagai simbolis Bapak Bupati sudah hadir dan menanam bibit tanaman kakao, dan masyarakat adat akan memanfaatkan lahannya masing-masing seluas tujuh hektare berdasarkan keret atau marga yang memiliki lahan. Termasuk Dinas Perkebunan yang dalam waktu dekat ini, akan memberikan bibit jagung hibrida kepada belasan kelompok pertanian.”
Secara terpisah, Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Jayapura, Zakarias Kondobua mengaku pihaknya akan memberikan bantuan bibit jagung hibrida sebanyak 500 kilo, kepada kelompok tani di Kampung Soskotek.
“Tanaman kakao bibitnya disiapkan oleh Dinas Pertanian. Dan tanaman jangka panjang ini pastinya membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi keuletan petani di kampung ini perlu diapresiasi, karena banyak hasil kebun yang dibawa ke pasar untuk dijual. Lahan yang disiapkan seluas 7 hingga 10 hektare, digunakan untuk tanaman jagung hibrida, dikelola secara bersama oleh kelompok tani. Kondisi tanah yang subur dan sangat cocok bagi tanaman jagung hibrida yang ketika nantinya ditanam pada akhir November , aka akhir Desember atau awal jJnuari sudah bisa dipanen,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo