Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15075

Kepas Matuan, Calon Pengacara Jubi Tutup Usia

$
0
0
Kepas Matuan (LBH Jakarta)

Kepas Matuan (LBH Jakarta)

Jayapura, Jubi – Calon Pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) Papua yang juga karyawan Koran Jubi Jubi dan tabloidjubi.com, Kepas Matuan SH, akhirnya tutup usia di Jakarta, Kamis (4/11/2015). Ia baru saja menjalani magang hukum dan beracara di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

 

 

“Kepas mulai bergabung ke Jubi sudah lama, sejak 2008. Kita mengharapkan dia menjadi pengacara tetapi semua menjadi begini,”kata Direktur Utama dan Penanggungjawab PT. Jubi, Victor Mambor saat menyerahkan jenazah almarhum ke Ikatan mahasiswa Yahukimo di Bandara Sentani, sebelum diberangkatkan ke Dekai, Yahukimo, Papua, Jumat (6/11/2015).

Jenazah Kefas diberangkatkan dari Jakarta, Kamis(5/11/2015) malam dan tiba pagi di Jayapura, Jumat (6/11/2015).

Kata Mambor, kepergian Kefas Matuan sangat mengejutkan karena dua hari sebelumnya ada komunikasi mengenai kepulangannya ke Papua. Matuan menyampaikan kegiatan magang berakhir pada 4 November dan pulang ke Papua pada 5 November. “Ia memang mengatakan hari ini dia pulang lewat telepon. Sedih sekali,”ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Maikel Himan, Selly Ariane dan Veronika Koman yang ikut mengantar jenazah dari Jakarta menjelaskan kronologisnya. Matuan memang mengeluh sakit sebulan terakhir, tetapi dia  hanya tidak mau merepotkan orang lain. Matuan kemudian diantar ke Rumah sakit. Dokter telah mendiagnoasa kalau dia menderita sakit TBC kemudian diberi obat. Sementara ketika dibawa ke dokter pribadi teman-teman di LBH, setelah Matuan Konsumsi obat TB seminggu, karena tidak ada peruabahan, ternyata diagnosanya lain.

Katanya, pemeriksaan dahak telah menunjukan, bahwa Matuan bukan sakit TBC melainkan malarianya yang kambuh. Kemungkinan, malaria itu membuat inveksi pada organ lain. Inveksi pada organ lain itu tidak dijelaskan dokter. Kepas meninggal karena Malaria atau TBC belum ada kepastian.

Veronica Koman, Aktivis LBH Jakarta  mengatakan lembaganya dan rekan-rekannya sangat merasa kehilangan dan menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga. Rasa kehilangan, Kepas yang belajar dengan baik dan bantu bekerja di LBH Jakarta  dengan loyalitas yang tinggi  itu telah pergi.

“Ia pergi tanpa mengeluh yang menyusahkan. Kami merasa kehilangan Kepas Matuan,”ungkapnya sambil meneteskan Air mata di Bandara Sentani dalam sambutan penyerahan jenazah kepada Pimpinan Jubi. Kemudian dari Jubi diserahkan kepada keluarga untuk perjalanan Matuan yang terakhir ke kampung halamannya di Dekai ibukota Kabupaten Yahukimo, Papua.

Maikel Himan, rekan Matuan yang menjalani magang di Jakarta mengatakan Kepas memang terlihat sehat tetapi meninggalnya sangat tiba-tiba usai kegiatan di LBH. “Ia jatuh ketika keluar kamar usai kegiatan. Teman-teman mengantarnya ke rumah sakit, tapi dia sudah meninggal dalam perjalanan ke RS Cikini Jakarta,”katanya.

Rekan-rekan Kefas di Kantor Harian Pagi Koran Jubi pun sangat terkejut dan kaget ketika mendengar berita duka bahwa Kefas Matuan telah meninggal dunia. Kepas meninggal tanpa ada informasi sebelumnya kalau dia sakit atapun kondisinya di Jakarta. “Kepas, saya tidak percaya tetapi….”begitu ungkap Arnold Belau di akun facebooknya, Kamis (4/11/2015)

Akhirnya, semua keluarga Jubi pun menerima kenyataan bahwa Matuan ke Jakarta awal tahun ini dan untuk kembali menjadi pengacara itu tidak akan pernah kembali ke Jubi. Ia pergi ke Jakarta, kembali ke Papua, tidak lagi pamit ke Jubi, tetapi langsung ke Yahukimo, untuk selamanya. Selamat jalan kawan…(Mawel Benny)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15075

Trending Articles