Kepala Kampung Salor Indah, Tohaman. Jubi/Frans L Kobun
Merauke, Jubi – Pencairan dana Gerakan Pembangunan Kampungku (Gerbangku) yang nilainya mencapai ratusan juta untuk setiap kampung, harus dengan rekomendasi dari Kepala Badan Pemerintahan Kampung dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Merauke. Jika tak ada rekomendasi, bank akan menolak mencairkan dana itu.
Pihaknya baru mendapatkan informasi dana Gerbangku 2015 sudah masuk di rekening. “Saya belum melakukan pengecekan, karena harus mendapatkan rekomendasi terlebih dahulu dari Kepala Badan Pemerintahan Kampung dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Merauke,” kata Kepala Kampung Salor Indah, Distrik Kurik, Tohaman kepada Jubi Jumat (13/11/2015)
Selama lima tahun terakhir, Dana Gerbangku yang diterima kampungnya berkisar Rp 300 juta sampai Rp 500 juta. “Memang saya dengar informasi kalau tahun ini setiap kampung akan mendapatkan sampai Rp 1 miliar. Tentunya dengan nilai uang sangat besar itu, akan sangat membantu masyarakat melaksanakan berbagai kegiatan di kampung,” tuturnya.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengaku, dalam tahun ini juga, pemerintah akan menurunkan dana Gerbangku sebesar Rp 1 miliar ke 160 kampung. Ini sebagai suatu bentuk komitmen untuk pemberdayaan masyarakat dan berbagai kegiatan pembangunan lainnya. (Frans L Kobun)