
Gubernur Papua, Lukas Enembe – Jubi/Alex
Jayapura, Jubi – Gubernur Papua, Lukas Enembe mengaku kecewa adanya kampanye hitam dalam Pilkada Keerom. Dimana hal itu dilakukan dengan menyebarkan selebaran mengatas namakan kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB), dan meminta semua masyarakat Pegunungan yang tinggal di wilayah tersebut mendukung pasangan ‘BISA; Benny Sweny – Nursalim Ar-Rozy yang diusung partai Demokrat.
Gubernur menuding isu provokatif ini, sengaja diciptakan oleh salah satu kandidat dengan tujuan memojokkan pasangan ‘BIS’. Apalagi dalam selebaran tersebut bernuasa SARA, yakni ingin memecah belah dua kelompok masyarakat yang selama ini sudah hidup berdampingan sekian lama di Keerom.
“Isu yang terjadi di Keerom ini, bisa saja terjadi di tempat lain. Oleh karena itu kita harus segera mengambil langkah pencegahan, meminimalisir jangan sampai isu ini meluas,” kata Lukas Enembe saat memimpin rapat koordinasi bersama KPU, Bawaslu dan Forkopimda, di Jayapura, Jumat (20/11/2015).
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua, Robert Horik membenarkan adanya laporan dari Panwas Keerom terkait kampanye hitam tersebut. Ia menyebutkan, kampanye hitam terjadi sepekan lalu.
“Memang benar kami telah mendapat laporan terkait hal itu, namun sejauh ini kami belum bisa menindaklanjuti karena baru menemukan satu alat bukti berupa selebaran,” kata Horik.
Ditempat yang sama, Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw yang ditemui wartawan usai rapat mengaku, pihaknya sudah menerima informasi terkait beredarnya selebaran surat tersebut. Namun pihaknya meragukan terkait keabsahan suratnya dan sulit untuk dipertanggung jawabkan.
“Kami sedang selidiki siapa yang sebenarnya mencoba untuk menempel atau membuat gerakan seperti itu. Karena secara naluri saja bila seseorang ingin mendapatkan dukungan suara, dengan menggunakan pola seperti itu tentunya sangat tidak mungkin. Itu membunuh nyalinya sendiri,” kataWaterpauw.
Mengenai hal ini, ujar Waterpauw, dirinya telah memerintahkan Kapolres Keerom dan jajaranya untuk menyelidiki kebenaran surat tersebut apakah memang sengaja dibuat oleh pihak yang punya kepentingan dalam hal ini pasangan Benny – Nursalim atau pihak lain yang sengaja menyebarkan isu untuk menyerang pasangan tersebut.
“Jadi motif kuat pasti terkait pilkada. Karena disanakan persaingan cukup ketat diantara para kandidat, sehingga satu yang lain mencoba untuk melakukan kampanye hitam untuk menjatuhkan suaranya dengan yang lain,” ucapnya.
Menanggapi itu, Waterpauw mengimbau kepada seluruh tokoh masyarakat di Kabupaten Keerom jangan terpengaruh dengan isu seperti itu. Tetap saja ikuti kegiatan kampanye untuk melihat secara seksama visi misi dari para kandidat untuk bagaimana memajukan Keerom ke depan.
“Sejauh ini situasi keamanan di Keerom cukup kondusif. Para tokoh masyarakat, adat tidak terlalu banyak bereaksi terkait selebaran itu,” ucapnya.
Diketahui untuk Pilkada di Kabupaten Keerom diikuti empat pasangan calon antara lain, pasangan Benny Swenny – Nursalim Rozy, Jansen Monim – Ignatius Hasyim, Yusuf Wally – Sarminanto, dan Celcius Watae – Muhammad Markum. (Alexander Loen)