
Kepala Distrik Malind, Martinus Dwi Raharjo. Jubi/Frans L Kobun
Merauke, Jubi – Kepala Distrik Jagebob, Sofyan Matdoan mengungkapkan, kurang lebih 500 hektar kebun karet masyarakat di distriknya terbakar.
“Hampir semua lahan tanaman karet milik masyarakat di kampung-kampung terbakar beberapa bulan lalu. Usia pohon karet yang terbakar berkisar antara 5-10 tahun,” kata Matdoan saat ditemui Jubi Jumat (20/11/2015).
Pihaknya tidak dapat memastikan apakah tanaman karet yang terbakar itu akan hidup kembali atau mati. “Saya belum mendapatkan data secara riil luasan lahan karet yang terbakar. Tetapi bisa mencapai 500 hektar,” tuturnya.
Sejauh ini, demikian Sofyan, para kepala kampung telah diminta melaporkan secara pasti berapa luasan lahan yang terbakar. Karena telah diminta Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Merauke. “Baru satu kampung melaporkan lahannya yang terbakar sekitar 31 hektar,” tuturnya.
Ditanya apakah masyarakat masih membutuhkan bibit karet dari dinas kehutanan, Sofyan mengaku, sejauh ini, masih ada bibit. Namun, tergantung juga dari masyarakat sendiri. “Kalau masih membutuhkan, otomatis saya akan minta ke Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Efendi Kanan,” katanya.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Efendi Kanan membenarkan juga jika pihaknya telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada masing-masing distrik agar melaporkan jumlah luasan lahan termasuk tanaman di dalam yang ikut terbakar. (Frans L Kobun)