
Ilustrasi – IST
Jayapura, Jubi/Antara – Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura memberi bantuan peralatan Global Positioning System (GPS) kepada sembilan kelompok nelayan di Kota Jayapura.
Kepala Badan Perbatasan kota Jayapura, Amos Solossa, di Jayapura, Jumat (27/11/2015), mengungkapkan selama ini banyak nelayan asal Kota Jayapura yang tanpa sadar memasuki wilayah perairan Papua Nugini karena mereka tidak memiliki peralatan yang cukup memadai untuk melihat batas antar negara di laut lepas.
“Nelayan kita ini menjaring sampai perbatasan. Banyak permasalahan yang kita selesaikan antara Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini berkaitan dengan nelayan-nelayan kita yang sampai masuk ke wilayah mereka,” ucapnya.
“Kami melihat ini karena fasilitas yang mereka gunakan tidak ada sehingga mereka tidak tahu posisi dan tahu-tahu mereka sudah menyeberang. Kita tahu aturan di sana sangat keras, apalagi yang berkaitan dengan ‘illegal fishing’. Ditangkap, perahunya dibakar, dan orangnya didenda. Karenanya, pemerintah ingin melindungi rakyatnya dengan memberikan fasilitas ini,” kata Amos.
Ia mengatakan dengan bantuan tersebut, para nelayan bisa meningkatkan pendapatannya karena sudah memiliki teknologi untuk mengetahui letak berkumpulnya ikan.
“Dari sisi ekonomi, alat ini bisa mendatangkan kesejahteraan karena nelayan bisa tahu posisi ikan, bahan bakar lebih efisien,” katanya.
Amos berpesan agar bantuan yang diserahkannya bisa dimanfaatkan bagi kepentingan kelompok dan tidak diperkenankan untuk mereka jual kembali.
“Ini wujud kepedulian pemerintah melalui Wali Kota untuk memberikan perlindungan bagi masyarakatnya, khusus masyarakat nelayan. Saya berharap berkat ini dapat dipergunakan baik untuk mendatangkan kesejahteraan bagi keluarga,” katanya. (*)