Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15388

SLB Pembina Siapkan Masa Depan Siswanya dengan Keterampilan

Image may be NSFW.
Clik here to view.
Waskasek Kesiswaan SLB Pembina Buper, Waena, Kota Jayapura, Sunardi, S.Pd - Jubi/Abeth You

Waskasek Kesiswaan SLB Pembina Buper, Waena, Kota Jayapura, Sunardi, S.Pd – Jubi/Abeth You

Jayapura, Jubi – Wakil Kepala Sekolah (Waskasek)Kesiswaan Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina Buper, Waena, Kota Jayaoura, Papua, Sunardi mengatakan, pihaknya mengajarkan berbagai keterampilan agar kelak selesai sekolah tersebut bisa bekerja di dunia usaha.

Menurut Sunardi, untuk tahun ajaran 2015/2016 pihaknya mendidik delapan puluh siswa dan siswi yang aktif dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas ( SMA).

Ia menjelaskan, dari semua tingkatan itu pihaknya melayani tuna netra (gangguan penglihatan), tuna runggu (gangguan pendengaran), keterlambatan intelektual (tuna trahita), tuna daksa (fisik), tuna autis (gangguan konsetrasi dan perhatian).

“Terus, sebagian dari siswa kami ada yang tinggal di asrama dan sebagian di luar. Jadi pola pendidikan kami juga pola asrama,” ujar Sunardi ketika ditemu Jubi di SLB Buper, Kota Jayapura, Kamis (3/12/2015).

Pembinaan selama ini di sekolah tersebut, kata dia, di samping dituntut untuk memenuhi akademiknya, pihaknya juga memperhatikan dari keterampilan. “Jadi di SLB ini ada sepuluh bengkel kerja, yakni tata busana, tata busana, tata kecantikan, seni salon, seni musik, akesories, otomotif, akupuntur, ICT dan kriya kayu,” terangnya.

“Tidak bisa pungkiri, siswa kami ada keterbatasan pengetahuan jadi mereka dituntut untuk bagaimana mereka bisa mandiri. Paling tidak mereka harus memiliki keterampilan. Itu tujuan utama kami,” katanya.

Menurutnya, kalau untuk dunia usaha, beberapa alumni tahun kemarin ada yang sudah kerja di rumah makan, toko dan salon. Lanjutnya, ada yang masih mampu melanjutkan perguruan tinggi.

“Ada satu siswa kami yang lanjutkan di kampus Universitas Negeri Makassar. Jadi kita sesuaikan dengan kemampuan mereka,” katanya.

Ia menjelaskan, menjadi kendala bagi pihaknya di sini adalah bagaimana tindak lanjut setelah keluar dari sekolah terebut. “Itulah bagaimana bisa bukan cuma sebatas kami menamatkan mereka, akan tetapi potensi mereka di masyarakat itu seperti apa. Paling tidak bisa menerima untuk bekerja. Nah itu tadi, bekal keterampilan itu yang kita tuntut di sini,” tuturnya.

Rekan guru lainnya, Padjo menyebutkan slogan lingkungan hidup yang digunakan sekolah tersebut adalah lestarikan hutan alam di sekitar sekolah itu.

“Jadi ada lima slogan lingkungan hidup di SLB Pembina ini. Yakni, kebersihan adalah sebagian dari iman. Lestarikan hutan alam kita. Bersih pangkal sehat. Bumi kita masa depan kita dan hidup sehat tanpa asap rokok,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, visi yang dimiliki sekolah tersebut dalah menjadikan SLB Negeri Pembina tingkat Provinsi Papua suatu tempat PKL yang representatif di Papua.

“Itu artinya, kita sebagai guru mampu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa kita, seperti minat dan bakat siswa dalam bidang keterampilan,” bebernya. (Abeth You)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15388

Trending Articles