
Cabup Merauke, Romanus Mbaraka berian ketrrangan pers. Jubi/Frans L Kobun
Merauke, Jubi – Calon Bupati Merauke, Romanus Mbaraka mengatakan, untuk sementara waktu, dirinya menerima kekalahan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 9 Desember 2015 lalu.
Hal itu disampaikan Romanus saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan di kediamannya Jumat (11/12/2015). “Memang hasil sementara, pasangan Frederikus Gebze-Sularso unggul dalam penghitungan peroleha suara. Sementara saya bersama Sugiyanto tertinggal,” ujarnya.
Fakta hasil penghitungan sementara, dirinya kalah dalam Pilkada beberapa hari lalu. “Sebagai laki-laki sejati, saya mengimbau kepada seluruh pendukung dan simpatisan saya agar tetap tenang hingga menunggu keputusan akhir dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke,” pintanya.
Sebagai Bupati Merauke yang masih aktif hingga 8 Januari 2016 mendatang, ia mengharapkan agar ketentraman dan kedamaian di tanah Animha tetap terjaga dan terpelihara baik.
“Kami juga akan melakukan evaluasi terhadap hasil kerja yang sudah dilakukan. Kami akan melihat dimana kekurangan maupun kelebihan yang terjadi dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut,” tuturnya.
Terkait perhitungan suara di TPS, dari perhitungan timnya, terdapat perbedaan suara sekitar 20 persen.
“Sekali lagi saya katakan, mari kita menunggu pleno akhir dari KPU. Karena itu merupakan pembuktian secara resmi sekaligus memperjelas siapa yang kalah dan menang. Jadi, tidak usah ribut, tetapi mengikuti prosedur dengan baik,” pintanya lagi.
Akan tetapi, tim sukses kandidat nomor 2 menemukan adanya indikasi sejumlah pelanggaran yang dilakukan saat pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) pada 9 Desember 2015 lalu, sehingga Romanus Mbaraka-Sugiyanto memastikan akan menempuh jalan hukum.
“Saya telah meminta kepada tim sukses dan para pendukung agar melakukan pendekatan secara professional. Artinya, bahwa melihat akan proses pelaksanaan Pilkada yang telah berlangsung itu,” ujarnya.
Dijelaskan, saat ini sedang diteliti fakta hukum proses penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Merauke. Ada beberapa tempat dalam wilayah Distrik Merauke yang diduga terjadi pelanggaran hukum. Sehingga harus ditindaklanjuti.
“Memang Distrik Merauke menjadi salah satu catatan hukum yang kami lakukan, tetapi jelasnya akan dilaksanakan secara professional, agar tidak mengganggu kedamaian di Kabupaten Merauke,” tuturnya.
Tokoh Masyarakat Kabupaten Merauke, H. Waros Gebze memberikan pujian terhadap pernyataan dari Romanus Mbaraka yang sangat gentlemen menyatakan untuk sementara kalah dari lawannya, sambil meminta semua pihak menunggu keputusan final KPU. (Frans L Kobun)