Sorong, Jubi – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Raja Ampat, Papua Barat, Paul Vincent Mayor menilai bahwa pemilihan kepala daerah di Raja Ampat yang digelar 9 Desember lalu terjadi banyak kecurangan.
Menurut dia, pelanggaran yang terjadi di kabupaten itu terjadi secara sistematis. Perangkat pemilu dari tingkat KPU hingga KPPS dan Panwas dinilainya sengaja mem-back up salah satu kandidat untuk memenangkan pertarungan pada pilkada tersebut.
“Temuan Panwas yang didisposisikan ke KPU perlu ada perhatian, karena setelah kami temukan beberapa bukti di lapangan, ini harus ditindak tegas,” kata Paul Vincen Mayor ketika ditemui Jubi di Sorong, Senin (21/12/2015).
Maka dari itu, pihaknya mendesak KPU Papua Barat, Panwas dan DKPP Pusat untuk meninjau langsung dan mengambil alih proses pilkada di daerah tersebut.
“Pilkada di Raja Ampat telah mencederai nilai-nilai demokrasi,” katanya.
Tokoh Pemuda Papua Barat, Silvanus Yefnat Megiayai meminta agar DKPP, Panwas kabupaten dan provinsi segera mencegah adanya konflik kepentingan di antara masyarakat.
“Perlu ada perhatian serius dari semua pihak agar kondisi ini tidak meluas supaya tercipta suasana kondusif,” katanya. (Niko MB)