Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15090

Hari Raya Penampakan Tuhan Diwarnai Pembagian Bingkisan

$
0
0
Pater Michael A. Tekege, Pr memberikan hosti dan anggur kepada umat yang smabut baru di gereja Katolik St. Fransiskus Asissi Epouto, Minggu (03/01/2016) - Jubi/Abeth You

Pater Michael A. Tekege, Pr. memberikan hosti dan anggur kepada umat  di Gereja Katolik St. Fransiskus Asissi Epouto, Minggu, 3 Januari 2016 – Jubi/Abeth You

Enarotali, Jubi – Hari Minggu, 3 Januari 2016 diperingati sebagai Hari Raya Penampakan Tuhan oleh umat Katolik sedunia sesuai kalender liturgi Gereja Katolik.

Hari raya penampakan Tuhan atau Epifani juga dikenal sebagai Pesta Tiga Raja (Majus) dari Timur yang datang menyembah Yesus yang lahir di kandang binatang. Maka pada hari raya Epifani agar umat Allah mensyukuri kemurahan hati Allah Bapa, yang berkenan menampakkan cahaya kemuliaan-Nya dalam diri Yesus, Putra-Nya.

Pastor Paroki St. Fransiskus Asissi Epouto, Dekenat Paniai, Keuskupan Timika, Papua, Pater Michael A. Tekege, Pr. dalam kotbahnya yang diambil dari injil Matius 1:21 mengatakan, kebanyakan orang lebih suka mengambil sesuatu daripada memberi sesuatu. Dengan memberi orang kehilangan sesuatu. Namun tiga orang bijak yang ingin melihat Yesus ini membawa persembahan istimewa bagi kanak-kanak Yesus berupa emas, kemenyan dan mur. Mereka memberi persembahan khusus untuk sang bayi, bukan karena berkelimpahan, tetapi karena cinta.

Selain itu, karena mereka percaya bahwa Anak itu akan menjadi seorang raja yang akan membebaskan semua bangsa dari perbudakan dan menyelamatkan orang-orang dari dosa mereka.

“Persembahan orang bijak memiliki makna tersendiri. Mur adalah lambang dari kemanusiaan Yesus. Ia mengalami seluruh kemanusiaan-Nya seperti: sukacita, kesedihan, kehilangan dan pengalaman yang lain. Dia sama seperti manusia dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa. Kemenyan menunjukkan keagungan dan keilahian yang merujuk pada keilahian Yesus. Sedangkan emas adalah lambang kebesaran. Semua itu hadiah yang ideal bagi Yesus, yang adalah seorang raja di atas segala raja,” jelas pastor Michael.

Menurutnya, pengalaman yang dialami umat manusia bukanlah hanya sekadar peristiwa kebetulan. “Tuhan berkarya di dalamnya untuk mendewasakan pribadi dan iman kita. Sadarkah bahwa kita dikaruniai banyak rahmat untuk dipersembahkan? Beranikah kita membawa persembahan kepada Tuhan dengan emas, kemenyan dan mur? Niat apakah yang akan dibuat untuk merasakan kehadiran Tuhan?,” jelasnya.

Misa yang ditugaskan kepada Putra dan Putri Altar (PPA) atau misdinar paroki setempat ini, usia perayaan ekaristi diberikan bingkisan berupa bolpen, buku dan sejenisnya kepada semua anggota PPA oleh pembina, Siska You.

“Pada perayaan Hari Raya Penampakan Tuhan kita mensyukuri saat-saat dia (Yesus)membiarkan diri terlihat oleh orang-orang yang tidak atau belum melihat-Nya. Maka, marilah hari ini merenungkan hubungan tidak terpisahkan antara kerinduan akan kebahagiaan, kedamaian sejati itu dan Tuhan Yesus Kristus yang kita temukan dalam perayaan ekaristi,” kata Siska You.

Menurut Siska, dalam adorasi ekaristi, Tuhan yang dicari ketiga orang majus itu dapat disembah dan dipandang, dialah sang sumber kebahagiaan dan damai sejati. “Maka, kita membagikan ini (bingkisan) kepada semua anak-anak misdinar (PPA) sebagai kado bagi mereka,” tuturnya. (Abeth You)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15090

Trending Articles