Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15090

Ratusan Warga Buta Aksara, Bukti Kegagalan Pemerintah

$
0
0
Peneas Lokbere, koordinator BUK saat memberikan keterang pers kepada wartawan di kantor KontraS Papua. 23/3/2015. Jubi/Arnold Belau

Peneas Lokbere, koordinator BUK saat memberikan keterang pers kepada wartawan di kantor KontraS Papua. 23/3/2015. Jubi/Arnold Belau

Jayapura, Jubi – Ratusan warga Kota Jayapura terdata buta aksara dinilai sebagai kegagalan pemerintah dalam membangun sumberdaya manusia orang Papua.

“Data itu membuktikan Pemerintah gagal total melaksanakan amanat otonomi khusus yang menjamin pembangunan pendidikan di Papua,” ujar Koordinator Bersatu Untuk Kebenaran (BUK), Peneas Lokbere kepada Jubi, Kamis (17/9/2015).

Kata Lokbere, pemerintah selama ini hanya membangun wacana tanpa tindakan, karena Otsus tidak berfungsi bagi orang Papua. “Otsus terkesan milik anak-anak pejabat yang nota bene anak Papua yang mestinya membangun Papua dengan baik. Kita lihat anak-anak masyarakat kecil susah terutama program pendidikan keluar,” katanya.

Solusinya, kata Lokbere, orang Papua mesti menyadari situasi yang ada. Orang Papua bergerak mendidik dirinya sendiri dan sesama demi masa depan yang lebih baik. “Kalau mengharapkan terus tidak akan pernah maju,” ujarnya.

Situasi serupa dapat ditemui di kampung Kwadeware, Kabupaten Jayapura, Papua. Ines Senia Marweri, pemerhati pendidikan di kampung Kwadeware mengatakan di kampunya masih terdapat sejumlah orang penyandang buta aksara.

“Ada anak 11 tahun tiga anak, ibu rumah tangga ada 5 yang berusia 27 dan 40 an tahu tidak tahu baca,” ujar perempuan yang hari-hari bekerja sebagai penyiar radio itu kepada Jubi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (13/8/2015).

Kata Marweri, penyandang buta aksara itu tidak pernah bersekolah dengan berbagai alasan. Alasan orang tuanya fokus berkebun memikirkan makan apa, kemudian tidak memikirkan nasib anak. “Orang tuanya sibuk mencari makan” katanya.

Kata dia, ada lagi yang tidak sekolah lantaran kehilangan ayah. Ibu-ibu yang singel parent lebih sibuk pikir ekonomi keluarga kemudian tidak fokus urus anak. Anak-anak kemudian terlantar, tidak pergi ke sekolah. (Mawel Benny)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15090

Trending Articles