Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15288

Kebijakan Suaka di Pulau Manus Pengaruhi Nasib Puluhan Ribu Pengungsi Papua di PNG

$
0
0
Pengungsi asal Papua Barat di Awin Timur di Iowara, Kuinga – Jesuit Refugee Service

Pengungsi asal Papua Barat di Awin Timur di Iowara, Kuinga – Jesuit Refugee Service

Jayapura, Jubi – Menteri Luar Negeri Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato mengindikasikan pemerintah PNG sedang mengkaji klaim suaka dari lebih 1.000 orang Papua di PNG.

Banyak orang Papua telah berada selama beberapa dekade di PNG tanpa status pengungsi penuh atau kewarganegaraan. Klaim ini ditinjau oleh Layanan Otoritas Kewarganegaraan dan Imigrasi PNG, terutama di bagian barat PNG yang berbatasan dengan Indonesia. Di wilayah ini diperkirakan sekitar 10.000 orang Papua yang mengungsi selama bertahun-tahun. Ada kemungkinan, angkanya lebih dari 10.000.

Koordinator Kesehatan Katolik di Awin Timur yang terletak di bagian barat PNG, Suster Anna Sanginawa mengatakan ratusan pengungsi di kamp Awin Timur tahun lalu menandatangani dokumen kewarganegaraan tapi masih menunggu hasilnya. Ratusan pengungsi ini merupakan sebagian dari 2000-an pengungsi di Awin Timur. 8000-an lainnya tersebar di wilayah lain bagian barat PNG.

“Hidup mereka penuh ketidakpastian. Mereka datang, pergi dan berjuang. Tapi di mana mereka diberi tempat tinggal, mereka membuat kebun kecil. Mereka juga mulai berbisnis. Sekarang kami tidak menyebut mereka sebagai pengungsi lagi,” kata Suster Anna, Selasa (9/2/2016).

Suster Ana menambahkan, orang-orang Papua di PNG sudah menyatu dengan masyarakat PNG.

Mengenai kebijakan PNG yang berniat memberikan kewarganegaraan kepada para pengungsi dari Papua ini, Fred Mambrasar, seorang pengungsi yang melarikan diri ke PNG dari agresi militer Indonesia pada pertengahan 1980-an mengatakan PNG harus memulai aksi untuk membuktikan pernyataan itu.

“Rimbink Pato bicara seperti itu, tetapi mereka harus bertindak. Karena kadang-kadang pemerintah memberikan jaminan kewarganegaraan tetapi hanya untuk beberapa orang saja. Seperti halnya saya dan banyak orang Papua lainnya di sini, belum mendapatkan itu,” kata Mambrasar yang tinggal di Port Moresby.

Pemerintah PNG sendiri, menyatakan langkah pemerintah untuk mendaftarkan pengungsi Papua di PNG dan meninjau klaim suaka mereka dilakukan setelah Menteri Luar Negeri menetapkan sebagian besar para pencari suaka di pulau Manus, yang terutama berasal dari Timur Tengah dan Asia, telah diberikan status pengungsi. Rimbink Pato mengatakan sejauh ini ada 361 pencari suaka di Pulau Manus yang telah diberikan status pengungsi di PNG, meskipun masih harus dilihat kemana mereka akan dipindahkan.

Kebijakan untuk pencari suaka di Pulau Manus ini kemudian menjadi kebijakan yang kontroversial mengingat klaim pengungsi dari Papua yang telah diabaikan selama beberapa dekade. (Victor Mambor)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15288

Trending Articles