Ketua STAK Nabire, Pdt. Dr. Yance Nawipa (tengah), Pdt. Dr. Noakh Nawipa (kiri) dan Pdt. Dr. Philemon Indakray memberikan keterangan pers, Jumat (19/02/216) – Jubi/Abeth You
Jayapura, Jubi – Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Nabire dengan resmi membuka program pascasarjana (S2) jurusan Teologi, Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Kepempinan kelas khusus Jayapura, Papua.
Rektor STAK Nabire, Pdt. Dr. Yance Nawipa mengatakan, pihaknya menghadirkan program kelas khusus di tanah Tabi untuk memberi peluang bagi masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan diri melalui studi lanjut yang telah selesai strata satu dalam membidangi ilmu di gereja GKI Kingmi Papua.
“Selain itu, kehadiran kelas khusus program pascasarjana ini untuk membantu pemerintah dalam usaha mencapai tujuan pembangunan nasional yaitu pengembangan manusia seutuhnya. Mempersiapkan para pemimpin masa depan gereja, masyarakat dan bangsa yang memiliki kapasitas wawasan berpikir lebih luas, bermoral dan spritual baik memiliki keterampilan untuk membangun dirinya sendiri dan memimpin masyarakat dalam kondisi yang sedang berubah ini berdasarkan nilai-nilai kekristenan,” kata Pdt. Dr. Yance Nawipa kepada wartawan usai pelantikan program pascasarjana kelas khusus Jayapura di Abepura, Jumat (19/2/2016).
Sesuai dengan Undang-undang perguruan tinggi tahun 2012 tentang syarat mendirikan sekolah tinggi, STAK Nabire sudah mempunyai SK Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama RI No: DJ.III/Kep/HK.00.5/596/2014.
Menurtunya, sekolah tersebut lahir dari STT Walter Pos Jayapura sejak tahun 2013. Dan setelah mengadakan studi kelayakan, lalu buat statuta dan berbagai persyaratan lain setelah dilengkapi, maka persiapkan diri sekolah ini bekerjasama dengan sekolah tinggi teologi yang ada di Indonesia sudah terakreditasi untuk bekerjasama.
“Jadi dirikan STAK ini mengikuti peraturan pendirian sekolah tinggi dan UU pendidikan nasional, dengan demikian lulusan dari sekolah ini ijazahnya juga diakui negara S1 maupun S2,” tukasnya.
“Tujuan membuka program kelas khusus ini supaya kabar injil harus memberitakan di seluruh Papua bahkan di seluruh Indonesia hingga ke seluruh dunia. Ini juga membangun dan mendidik SDM, di tanah Papua mengingat permintaan pelayanan studi lanjut,” imbuhnya.
Angkatan pertama jelasnya, pada program S2 kelas khusus Jayapura sudah ada 12 orang yang terdaftar pada sementar genap ini. “Maka, karena adanya 12 ini kami dari STAK Nabire datang untuk meresmikan,” terangnya.
Direktur Pascasarjana STAK Nabire, Pdt. Dr. Noakh Nawipa merasa kehadiran sekolah tersebut di Jayapura sangat penting, karena belum ada S2 jurusan Teologi dan PAK di STT Walter Post.
“Saya merasa kehadiran STAK Nabire ini sangat melengkapi dan memajukan SDM khusus untuk calon pemimpin gereja di tanah Papua. Itu tujuan utama mendirikan kelas khusus ini,” ujar Noakh Nawipa.
Ia menjelaskan, sebenarnya yang dibutuhkan di tanah Papua ini pemimpin-pemimpin yang handal. Maka, perlu dibekali dengan pendidikan yang konstektual. Supaya dengan kepemimpinan yang betul-betul visioner yang bisa menolong orang sekaligus memahami tentang keadaan orang dan situasi yang ada di tanah Papua.
“Kami dalam gereja Kingmi itu ada lima orang doktor, dengan potensi yang bagus di bidang masing-masing. Dengan ini kami harap ada banyak pemuda gereja Kingmi dan dari gereja lain juga bisa ambil bagian karena kami mau memelihara kualitas yang lebih tinggi lagi dalam pendidikan ini untuk membina pemimpin-pemimpin berkualitas yang berkualitas lebih bagus dari yang sekarang,” katanya berharap.
Semntara itu, dosen senior program S2 Magister Teologi STAK Nabire, Pdt. Dr. Philemon Indakray mengatakan, pendidikan itu membuka wawasan insan manusia, juga pendidikan itu menjadikan manusia menjadi seorang pemimpin yang punya kompetensi dan kualitas serta integritas.
“Dengan adanya STAK Nabire kelas khusus program S2 Jayapura saya melihat ini suatu kemajuan yang luar biasa untuk mempersiapkan generasi muda dari gereja Kingmi tanah Papua maupun gereja-gereja lain. Sehingga dalam konteks gereja kita melahirkan pemimpin-pemimpin ke depan bagi masyarakat, pemerintahan di tanah Papua,” imbuhnya. (Abeth You)