Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15065

Panglima: Tak Ada Penambahan Pasukan Pasca Pembebasan Dua Sandera WNI

$
0
0
Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian di dampingi Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat memberikan keterangan pers di Kantor Imigrasi di Skouw-Wutung, Jumat (18/9/2015) - Jubi/Roy Ratumakin.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian di dampingi Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat memberikan keterangan pers di Kantor Imigrasi di Skouw-Wutung, Jumat (18/9/2015) – Jubi/Roy Ratumakin.

Jayapura, Jubi – Pembebasan dua sandera Warga Negara Indonesia (WNI) atas nama Sudirman (30) dan Badar (29) terbilang singkat dan cepat. Namun persoalannya, apakah tidak ada tuntutan dari kelompok penyandera tersebut? Ketika dikonfirmasi kepada pihak Konsulat RI di Vanimo, Konsul RI mengatakan bahwa tidak ada permintaan dari pihak penyandera kepada pihak RI.

Boleh dikatakan pembebasan tersebut adalah pembebasan bersyarat. Panglima Kodam (Pangdam) XVII Cenderawasih, Maijen TNI. H. Siburian mengatakan bahwa, proses pembebasan kedua sandera tersebut awalnya proses negosiasi berlarut-larut, namun pihak Army PNG bekerja keras dan berhasil membebaskan kedua WNI.

“Ketika kita mengetahui kejadian tersebut, karena ini berada di daerah perbatasan maka saat itu juga saya langsung melakukan laporan kepada Panglima TNI. Perintah beliau jelas supaya segera dilakukan pencarian terhadap dua WNI,” katanya kepada wartawan di Kantor Imigrasi di Skouw-Wutung, Jumat (18/9/2015).

Pangdam menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan Polda Papua dan akhirnya ketahuan bahwa dua WNI telah berada di wilayah PNG. Setelah pihaknya yakin dan pernyataan dari pihak PNG bahwa kedua WNI tersebut ditahan oleh kelompok tertentu di wilayah PNG. Menurut Pangdam, pihaknya langsung melakukan koordinasi.

“Dari koordinasi ini antara lain upaya kami adalah melakukan koordinasi dengan pihak Atase Pertahanan (Athan) RI di Port Moresby, PNG. Kolonel Roni Pasaribu segera bergeser ke Vanimo untuk bergabung dengan Konjen RI dan pihak PNG juga mengirimkan bantuan. Semua upaya kami laksanakan tentu menghormati kedaulatan negara PNG. Mereka yang meminta melakukan negosiasi dengan pihak penyandera, dan itu kami hormati,” ujarnya.

Disinggung apakah perlu ditambah pasukan untuk menjaga wilayah perbatasan dan agar tidak terjadi lagi penyanderaan seperti yang terjasi, Pangdam mengatakan belum ada penambahan. “Belum. Kami belum berpikir kesana, saya rasa kekuatan yang ada sudah cukup,” katanya. (Roy Ratumakin)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15065

Trending Articles