
Sekretaris solidaritas Soleman Itlay (kanan) – Jubi/Abeth
Jayapura, Jubi – Solidaritas Korban Jiwa Luar Biasa (SKJLB) wilayah Mbua, Kabupaten Nduga akan melakukan diskusi panel dengan tema ‘Menelusuri KLB Mbua’ dari beberapa dimensi sosial di aula asrama mahasiswa Mimika, Perumnas II Waena, Kota Jayapura, Selasa (23/2/2016).
Sekretaris Solidaritas, Soleman Itlay mengatakan kegiatan tersebut guna mencari tahu apa penyebab kematian sebenarnya yang menimpa puluhan bayi.
“Kami mau gelar diskusi panel ini karena selama ini kasus Mbuwa penyebab penyakitnya belum ditemukan. Hanya saja selama ini orang bicara tentang kematian tapi yang kami harapkan adalah penyebabnya itu harus diungkapkan,” ujar Soleman Itlay kepada Jubi di Jayapura, Senin (22/2/2016).
Selain itu, kata Itlay, juga beberapa hewan binatang liar yang mati dari distrik Mbuwa itu belum ditemukan penyebabnya sekalipun pemerintah tidak mengambil sampel. “Jadi mengingat belum adanya titik terang yang jelas itu yang kami mau lakukan diskusi panel,” katanya.
“Jadi, kami harapkan harus adanya partisipasi dari semua elemen. Mahasiwa dan masyarakat yang ada di Kota Jayapura, Sentani dan sekitarnya,” imbuhnya.
Dalam diskusi ini yang akan jadi narasumber adalah dari tim investigasi mahasiswa, DPRP, ketua Sinode GKI Kingmi Papua Pdt. Dr. Benny Giay, Kepala Dinas Kesehatan drg. Aloysius Giyai, akademisi Uncen Jayapura Marinus Yaung dari, pemerhati HAM di Papua, Matius Murib dan tokoh perempuan Fintje Yarangga.
Sebelumnya, koordinator solidaritas Mbua mendesak pemerintah provinsi Papua dan Kabupaten Nduga memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat secara serius.
“Kami minta pemerintah serius dari waktu ke waktu, bukan bertindak sebagai pemadam kebakaran, Ada musibah lalu sibuk, membenahi,” ujar koordinator solidaritas, Arim Tabuni. (Abeth You)