
Guru teknik pendingin, Joko Triwayono (kanan) dan Banggai Sidabutar saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, Kamis (25/02/2016) – Jubi/Abeth
Jayapura, Jubi – Di era globalisasi sekarang, kesiapan sumber daya manusia (SDM) harus lebih matang dalam segala hal. Salah satu yang utama adalah bidang pendidikan yang merupakan salah satu andalan menyiapkan SDM yang mampu menghadapi tantangan zaman.
Hal itu ditegaskan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 10 Kota Jayapura, Melkianus Mawene, melalui guru teknik pendingin, Joko Triwayono.
“Kegiatan belajar mengajar di sekolah kami berjalan normal, tapi terkendala peralatan untuk praktek belum lengkap, serta sarana dan prasarana sangat minim,” kata Joko Triwayono, kepada Jubi, di SMK N 10 Kota Jayapura, usai pertemuan monitoring dengan Komisi D DPRD Kota Jayapura, Kamis (25/2/2016).
Untuk pelajaran praktek pihaknya harus ke Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Jayapura.
“Praktek anak-anak ini ke dunia industri. Jadi, kita kalau mau praktek ke BLKI Jayapura. Kendalanya terlalu banyak, apalagi kita harus bisa belajar dari sumber listriknya,” ujarnya.
Joko mengharapkan pertemuan dengan sejumlah anggota Komisi D DPRD Kota Jayapura akan memberi solusi bagi masalah yang dihadapi sekolahnya.
Selain peralatan, SMKN 10 Jayapura juga kekurangan tenaga pengajar. Karenanya, Joko minta tambahan tenaga pendidik dan juga ruang belajar.
Banggai Sidabutar, tenaga administrasi SMKN 10 Jayapura, mengatakan dalam waktu yang dekat pihaknya akan membuka tiga jurusan, yakni listrik, otomotif ringan, dan komputer.
“Jadi dengan harapan kami menambah tiga jurusan ini mungkin bisa menambah minat dari peserta didik dari SMP jangan penumpukan di satu sekolah. Sedikit siswa tapi mudah-mudahan besok lebih banyak lagi,” kata Banggai.
Katanya, output dari SMK N 10 yang berlokasi di kompleks BTN Organda Padangbulan, Jayapura ini bisa dipakai oleh masyarakat dan pemerintah, khususnya kota Jayapura. “Sekarang ini satu jurusan teknik Pendingin Tata Udara. Jumlah siswa keseluruhan 37 siswa,” tukasnya.
“Siswa yang ada di kelas XII ini sudah sangat siap mengikuti UN tahun 2016 ini. Dan kita juga ikutserta dalam SKL yang akan dilakukan di Kota Jayapura untuk perlombaan-perombaan yang akan dilakukan,” ucapnya.
Ia menambahkan, jumlah gurun sebanyak 12 orang dan ini merupakan masih sangat kurang. Karena terlebih tenaga pendidikan di bidang tekniknya ada yang masih honor.
“Kita ingin kepala sekolah yang mempunyai visi dan misi yang peduli terhadap dunia pendidikan, dan bagaiman bisa membawa perubahan di SMK ini supaya bisa lebih maju lagi dan tidak seperti saat ini,” pungkasnya. (Abeth You)