
Lahan pertanian di Tanah Miring – Jubi/Frans L. Kobun
Merauke, Jubi – Para petani di Distrik Tanah Miring meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke agar tidak terlambat dalam menyalurkan pupuk sebab akan berdampak besar terhadap produksi padi.
“Kami berharap agar pemerintah atau penyalur tidak terlambat dalam melakukan menyalurkan pupuk. Karena ini selalu menjadi keluhan petani dari tahun ke tahun,” kata Anggota Kelompok Tani Bumi Karya di Distrik Tanah Miring, Salim saat ditemui Jubi, Senin (29/2/2016).
Menurut dia pupuk biasanya disalurkan saat padi berusia antara 20-30 hari. Padahal, di usia 20 hari, tanaman padi itu harusnya diberikan pupuk agar dapat tumbuh dengan baik.
“Percuma saja jika para petani didorong untuk membuka area dalam skala luas, sementara pupuk yang diberikan, selalu datang terlambat. Ini persoalan yang terus dialami dan dihadapi warga dari tahun ke tahun,” katanya.
Hal senada disampaikan petani lainnya, Sukardi. Menurut dia, secara umum para petani di Distrik Tanah Miring, membuka lahan pertanian antara 5-10 hektar. “Memang kita punya keinginan membuka dalam skala luas, namun persoalan yang terjadi adalah sering terlambat mendapatkan bantuan pupuk,” katanya.
Ditambahkan, Kabupaten Merauke yang dijadikan sebagai salah satu lumbung pangan nasional akan terwujud jika bantuan pupuk maupun benih diberikan tepat waktu. Jika terlambat disalurkan, otomatis hasil yang diinginkan dan diharapkan tak tercapai dengan baik. (Frans L. Kobun)