Jayapura, Jubi – Gereja Methodist di Fiji sedang mengatur agar gereja-gerejanya, gedung pertemuan, dan bangunan lain milik gereja, dapat disediakan menjadi ruang kelas sementara bagi para pelajar, dimana saat ini negara sedang berusaha agar anak-anak dapat kembali bersekolah.
Gereja Methodist sudah memiliki sejumlah ruang yang digunakan sebagai tempat penampungan darurat pasca Topan Winston yang melanda Fiji dalam hampir dua pekan ini.
Banyak sekolah di seluruh negeri sudah dibuka kembali pada hari Senin, pekan ini, tetapi masih banyak sekolah-sekolah lain yang mengalami kehancuran dan merusakan fasilitas sekolah, sehingga menyebabkan para pelajar belum bisa melakukan kegiatan belajar dengan baik.
Juru bicara Gereja Methodist di Fiji, Pendeta James Bhagwan, mengatakan mereka merasa ini adalah waktunya bagi gereja untuk berdiri dan melakukan apapun yang bisa dikerjakan untuk membantu masyarakatnya.
“Jika itu mengharuskan gereja untuk digunakan sebagai ruang kelas selama seminggu, atau selama dua tahun, itu oleh saja unutk Gereja. Sama juga untuk gedung atau ruang-ruang pertemuan gereja yang sedang digunakan sebagai pusat evakuasi atau tempat penampungan sementara. Kami mendengar dalam berita pagi ini bahwa mungkin akan memakan waktu hingga dua tahun untuk orang-orang kembali ke rumah, tapi kami ingin meringankan sebanyak mungkin penderitaan itu,” kata pendeta James Bhagwan, mengutip Radio New Zealand, Rabu (2/3/2016). (Yuliana Lantipo)