
Jayapura, Jubi/Antara – Pemerintah Kabupaten Tolikara, Papua menyiapkan dana Rp 2 miliar untuk para korban kerusuhan yang terjadi saat Shalat Idul Fitri, 17 Juli 2015 di Karubaga.
“Dana tersebut paling lambat akhir cair Maret 2016,” kata Sekretaris Daerah Tolikara Daan Flassy kepada Antara di Jayapura, Minggu (6/3/2016).
Menurutnya, terlambatnya pemberian modal usaha itu disebabkan dana tersebut baru dialokasikan melalui APBD 2016 dan masing-masing korban kerusuhan mendapatkan Rp 30 juta.
Dana yang diserahkan itu memang terbatas mengingat seluruh isi kios ludes terbakar saat insiden yang terjadi 17 Juli 2015.
“Mudah-mudahan nantinya jumlah dana yang dibantu ditambah sehingga para korban dapat mulai membuka usahanya,” kata Flassy.
Ketika ditanya tentang banyaknya rumah kios (ruki) yang belum ditempati, Sekda mengakui memang hingga kini sebagian besar ruki belum ditempati karena para korban kesulitan modal usaha.
Namun dengan diserahkan bantuan modal usaha diharapkan ke 64 ruki yang sudah selesai dibangun dapat ditempati, katanya.
Ruki yang dibangun Pemda Tolikara ditujukan kepada 64 pemilik ruki yang terbakar saat kerusuhan yang menyebabkan satu warga tewas itu. (*)