Sorong, Jubi – Konsultan politik pasangan calon bupati dan wakil bupati, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat nomor urut dua, Petrus Kasihiuw dan Matret Kokop (Pit – Matret) Syamsudin Seknun mengaku optimistis bisa memenangkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Kampung Moyeba, Distrik Muskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni.
Menurut Syam, keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk dilakukan PSU di satu TPS merupakan keputusan yang adil dan sesuai dengan norma hukum yang berlaku.
“Sebenarnya pertarungan untuk Kabupaten Teluk Bintuni telah selesai, PSU itu hanya melengkapi dan melegalkan proses hukum tentang hasil yang sebenarnya diperoleh setiap kandidat di Kabupaten Teluk Bintuni,” katanya kepada Jubi di Sorong, Jumat (11/3/2016).
Beberapa hal yang meyakinkan pihaknya memenangkan PSU itu, di antaranya dalam amar putusan bahwa Mahkamah Konstitusi menolak eksepsi termohon. Jika demikian maka KPU dinyatakan kalah dan selaku pihak pemohon (Pit – Matret) memenangkan hal tersebut dengan catatan melakukan PSU untuk mengetahui angka pasti di TPS Moyeba itu berapa.
“Ada yang katakan jika kita menggunakan versi KPU, maka Pit – Matret hanya membutuhkan 12 suara di TPS Moyeba untuk memenangkan PSU. Namun saya sudah tegaskan kepada teman-teman tim bahwa PSU di Kampung Moyeba adalah pertarungan harga diri. Apapun yang terjadi 126 suara itu harus kita kembalikan,” katanya.
Sementara calon bupati dan calon wakil bupati Petrus Kasihiuw dan Matret Kokop mengimbau agar semua pihak di Kabupaten Teluk Bintuni menaati hukum yang berlaku. (Niko MB)