Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15143

Jemaat Diminta Pahami Sejarah Gereja di Tanah Papua

$
0
0

Jayapura, Jubi – Menjelang hari ulang tahun (HUT) gereja Kingmi di tanah Papua, 6 April mendatang, seluruh umat, baik gereja KINGMI maupun Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) diminta untuk memahami sejarah kedua gereja yang ada di atas ini. Dengan demikian tidak terjadi konflik di dalam tubuh gereja.

Demikian dikatakan tokoh Gereja Pendeta Obeth Magai ketika menghubungi Jubi, Minggu siang,13 Maret 2016.

Konferensi pertama Sinode KINGMI di tanah Papua tanggal 6 April 1962 menyebutkan bahwa tanggal 6 April ditetapkan sebagai hari lahirnya Gereja KINGMI di Tanah Papua.

“Gereja Kingmi di Tanah Papua dan Gereja GKII wilayah I, II dan III di tanah Papua selalu sama-sama memperingati kedua tanggal tersebut. Kelihatannya peringatan kedua tanggal tersebut pasti banyak kalangan yang sedang tidak mengerti bagian sejarahnya bagi kedua gereja Kemah Injil ini,” kata Magai.

Menurut dia hal itu justru membingungkan sebagian anggota kedua warga gereja, juga kepada gereja tetangga serta pemerintah daerah kabupaten/kota di seluruh Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Para bupati dan wali kota, serta gubernur bingung juga dengn apa yang dilakukan oleh kedua gereja dimana kadang mengajukan proposal bantuan kepada pemerintah,” ujarnya.

Sejarah gereja KINGMI di Tanah Papua yang ditulis Pendeta Yosia Tebai, halaman 297 – 299 dan buku sejarah Gereja GKII di tanah Papua yang ditulis oleh Alex Rumaseb, halaman 170 – 171, disebutnya menjadi rujukan untuk menyatakan bahwa gereja KINGMI berdiri sejak 6 April.

Maka itu, ia meminta kepada warga gereja GKII Wilayah Papua I, II dan III, agar tidak boleh melakukan kegiatan – kegiatan dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk ibadah syukuran, pawai dan bentuk kegiatan lainnya.

Ketua Klasis kota Jayapura, Pendeta Marthen Mauri tidak mempersoalkan warga gereja GKII merayakannya 6 April. Jika ada perayaan HUT dari umat GKII, itu pengakuan dari umat GKII dimana gereja KINGMI sebagai gereja yang sah yang ada diatas tanah Papua.

“Jadi, jika umat gereja GKII rayakan, kita biarkan. Mereka mengakui gereja KINGMI di atas tanah Papua,” katanya.

“Mari kita rayakan HUT KINGMI, 6 April dalam damai,” ujarnya. (Philemon Keiya)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15143

Trending Articles