
Merauke, Jubi – Lima jenazah Anak Buah Kapal (ABK) Asula yang tenggelam di Perairan Asmat pada Februari 2016 lalu, telah ditemukan masyarakat di Kampung Yeraha, Distrik Tabonji. Saat ditemukan, kondisi kelima korban sudah sangat memprihatinkan. Sehingga langsung dikuburkan, apalagi kondisi tubuh juga sudah tak utuh lagi.
Setelah dikuburkan, beberapa hari kemudian masyarakat menerima informasi dari warga lain adanya berita tenggelamnya KM Asula di Perairan Asmat.
“Saat mendapatkan informasi penemuan jenazah, kami langsung melakukan koordinasi dan komunikasi bersama pihak perusahaan dan disepakati agar jasad mereka digali lalu dibawa ke Merauke,” kata Kabag Ops Polres Merauke, Kompol Marthen Koagouw kepada sejumlah wartawan Kamis (31/3/2016).
Setelah digali, jenazah dimasukan kembali dalam peti lalu dibawa dengan kapal. Namun, karena kondisi cuaca kurang bersahabat akibat gelombang dan angin kencang. Sehingga beberapa hari lalu dibawa dari Kampung Yeraha dan tiba tadi pagi.
Jasad para korban langsung dibawa ke Klinik RS Bhayangkara “Memang kondisi mereka sudah sangat memprihatinkan dan tak dapat dikenal lagi,” tuturnya.
Sesuai rencana, katanya, besok kelima korban diterbangkan ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk dicocokan organ tubuh dengan keluarga sekaligus dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Dokter di RS Bhayangkara, dr. Denny juga membenarkan bahkan kelima jazad korban akan dibawa ke Jakarta besok. “Semua telah diamankan dalam peti masing-masing untuk siap diterbangkan,” ujar Denny. (Frans L Kobun)