
Manokwari, Jubi – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Barat memantau harga daging sapi sehingga dapat mengambil langkah yang diperlukan bila terjadi lonjakan harga di daerah ini.
“Beberapa waktu lalu, tim bahan pokok sudah menggelar pertemuan. Saat itu pedagang belum hadir, sehingga kami belum mengetahui penerapan harga saat ini,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua Barat George Yarangga, di Manokwari, Senin.
Dia menyatakan, pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan agar pemberlakuan harga daging sapi berlangsung normal. Bahkan Presiden Joko Widodo berharap harga daging sapi ditekan hingga di bawah Rp.80 ribu/kg.
Pemerintah ingin penerapan harga daging tidak memberatkan pedagang maupun konsumen. Harga daging sapi harus berlangsung normal selama Ramadan, katanya kagu.
“Masalah stok, kami memastikan Papua Barat aman selama Ramadan hingga lebaran nanti, tapi yang perlu dipastikan saat ini adalah masalah harga,” kata dia pula.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Manokwari Fredrik Saidui secara terpisah mengatakan, stok daging sapi di wilayahnya aman setiap tahun.
Daerah tersebut tidak pernah mendatangkan daging sapi dari daerah lain, mengingat persediaan daging dari peternak lokal sudah bisa mencukupi kebutuhan pasar.
“Saat harga daging di daerah lain fluktuatif, kami di Manokwari tenang-tenang saja, karena harga daging sapi di sini stabil,” ujarnya.
Menurutnya, Manokwari sudah berhasil mewujudkan swasembada daging sapi.
Selama ini bupati setempat belum pernah memberikan rekomendasi penjualan daging maupun sapi hidup ke daerah lain.
“Ketercukupan daerah masih menjadi prioritas, kami khawatir jika para pedagang menjual keluar, Manokwari justru akan kekurangan dan harga melonjak,” ujarnya lagi. (*)