Merauke, Jubi – Terhitung sejak 23 Mei 2016, pelayanan e-KTP, kartu keluarga maupun lain-lain bagi masyarakat Kabupaten Merauke, tidak dilakukan. Server penampung data penduduk mengalami kerusakan. Belum diketahui pasti kapan akan beroperasi. Untuk perbaikan, harus menunggu teknisi dari Jakarta.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Merauke, Dominikus Yomkondo diruang kerjanya Jumat (3/6/2016). “Saya sudah melaporkan kepada Dirjen Kependudukan dan Capil RI tentang kerusakan server tersebut. Hanya belum ada kepastian, kapan teknisinya datang,” ujar dia.
Dispenduk Merauke, demikian Yomkondo, belum memiliki teknisi. Sehingga hanya menunggu dari Jakarta. “Memang ada salah satu alat yang terbakar, sehingga untuk perbaikan membutuhkan waktu lama. Tidak bisa secepatnya,” katanya.
Terbakarnya alat server itu, ungkap dia, setelah data jumlah penduduk yang ada di dalam mencapai kurang lebih 286.000 orang itu, tak mampu menampung lagi. Kapasitasnya sangat kecil, sehingga harus pengadaan baru. Namun, harganya sangat mahal hingga mencapai Rp 500 juta.
“Kita belum menganggarkan dalam tahun 2016. Mudah-mudahan ada respon positif dari Dirjen Kependudukan RI untuk pengadaan. Sehingga kegiatan pelayanan kepada masyarakat, dapat berjalan dengan baik,” pintanya.
Hal serupa disampaikan salah seorang kepala bidang (Kabid) di Kantor Capil Merauke, Margaretha L. “Memang alat kita mengalami kerusakan, sehingga pelayanan untuk sementara waktu, tidak berjalan,” katanya.
Diharapkan masyarakat bersabar sambil peralatan dimaksud diperbaiki kembali. “Kita pun belum tahu kapan server diperbaiki dan beroperasi. Karena teknisinya harus dari Jakarta,” tuturnya. (*)