Manokwari, Jubi/Antara – Fakultas Sastra, Universitas Negeri Papua, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, akan berupaya maksimal untuk mencetak para pakar bahasa dan budaya lokal Papua.
Dekan Fakultas Sastra, Universitas Negeri Papua (UNIPA) Manokwari, Andreas Deda, di Manokwari, Minggu (27/9/2015) mengatakan, selain menguasai bahasa dan budaya Papua, ahli yang akan disiapkan itu, dituntut mahir dalam berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Ia optimistis untuk menjadikan UNIPA sebagai lembaga perguruan tinggi resmi, yang dapat menyediakan informasi, sekaligus mediator untuk mengomunikasikan segala persoalan antara masyarakat Papua dengan pemerintah, baik pusat, daerah maupun lembaga internasional.
Andreas menyebutkan, Fakultas Sastra saat ini, memiliki tiga program studi, yakni sastra Indonesia, Inggris dan antropologi. Menurutnya, kondisi ini sudah sangat mampu untuk menjawab persoalan yang terjadi di Papua.
“Seluruh bahasa Papua dipelajari di fakultas ini. Persoalan menyangkut pelaksanaan pembangunan di daerah ini, dapat diselesaikan melalui pendekatan bahasa dan budaya Papua,” kata dia.
Untuk itu, dibutuhkan peran para pakar bahasa dan adat serta budaya Papua. “Kami sudah siapkan, ketika nanti pemerintah pusat membutuhkan pakar yang mengerti adat dan bahasa orang Papua, tinggal datang ke UNIPA,” sebut Andreas.
Fakultas Sastra, lanjut dia, saat ini sudah memilik lima pakar bahasa dan tiga pakar budaya. Mereka pun sering ditunjuk untuk memediasi persoalan antara masyarakat adat dengan perusahaan yang akan masuk di Papua Barat.
“Belum lama ini, kami ditunjuk untuk menyelesaikan persoalan di Distrik Kais, Kabupaten Sorong Selatan, saat perusahaan sagu mau masuk. Saat ini pun, saya sedang dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan yang sama di distrik Wiryagar, Kabupaten Teluk Bintuni,” kata Andreas menambahkan.
Persoalan lahan di Papua maupun Papua Barat, cukup rumit. Perlu pendekatan yang tepat dari pemerintah, baik pusat maupun daerah, kata dia.
“UNIPA ingin membantu pemerintah baik Provinsi Papua maupun Papua Barat dalam pembangunan, terutama menyangkut, upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pengelolaan sumber daya alam,” kata Andreas. (*)
The post UNIPA Cetak Pakar Bahasa Lokal appeared first on tabloidjubi.com.