Sorong, Jubi – Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, Papua Barat dinilai lamban menangani korban gempa yang terjadi pada Jumat (25/9/2015). Sebanyak 31 kepala keluarga (KK) di kelurahan Giwu, distrik Klawuyuk, Kota Sorong terpaksa tidur di badan jalan karena rumah mereka rusak dihantam gempa berkekuatan 6,8 SR itu.
Salah seorang warga distrik Giwu, Ludia Metansan menuturkan, Pemkot Sorong dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sorong hingga hari ketiga, Minggu (27/9/2015) belum mendatangkan bantuan, sehingga warga terpaksa tidur di jalan.
Mereka menunggu makanan, obat-obatan dan tenda darurat, tetapi belum juga datang. “Kita tidur di jalan karena lurah dan kepala distrik dorang (mereka: Red) hanya mendata. Mereka tidak kasi bantuan, padahal wilayah ini paling parah,” kata Ludia dengan nada kesal.
Oleh karena itu, warga korban gempa terpaksa menyumbangkan makanan kepada sesama korban gempa sambil menunggu bantuan dari pemerintah.
Ludia mengancam akan tidur di jalan utama Sorong-Tambrauw hingga bantuan dari pemerintah datang.
Hal yang sama dikeluhkan warga lainnya. Warga kelurahan Klademik, Julius Jitmau mengatatakan, sedikitnya 16 rumah di wilayah itu sudah rusak. Enam di antaranya serata tanah.
“Namun belum ada bantuan sama sekali kepada warga, sehingga mengakibatkan warga takut pulang ke rumah. Kami belum pulang. Mau tidur, tapi takut tembok roboh,” kata Julius. (Niko MB)
The post Pemkot Sorong Dinilai Lamban Tangani Korban Gempa appeared first on tabloidjubi.com.