Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Jayapura menyelisik dugaan praktik pungutan liar (pungli) terhadap guru honor di Distrik Demta, dan Distrik Kaureh. Pelaku ditengarai menjanjikan pengangkatan guru honor menjadi aparatur sipil negara (ASN).
“Kami telah mendapat informasinya. Oknum guru tersebut (terduga pelaku) meminta uang sebesar Rp1 juta (kepada setiap guru honor) untuk pemberkasan dokumen (pengangkatan ASN),” kata Ketua PGRI Jayapura Jimmy Fitowin, Kamis (16/1/2020).
Fitowin mengaku mereka sedang mengumpulkan bukti-bukti tambahan untuk mengungkap dugaan praktik culas yang mengatasnamakan PGRI tersebut. Mengingat, kasus serupa pernah terjadi pada pertengahan tahun lalu. Setiap guru honor diminta menyetor sebesar Rp500 ribu untuk pengurusan pengangkatan menjadi ASN.
Fitowin menegaskan PGRI tidak pernah memerintahkan anggota mereka mengumpulkan dokumen atau pemberkasan pendaftaran guru honor menjadi ASN. Karena itu, dia berharap pihak penegak hukum juga mengusut dugaan pungli tersebut karena merupakan tindakan pidana.
“PGRI tidak punya hak melakukan perekrutan pegawai negeri karena hanya sebatas mitra kerja pemerintah. Kami juga berharap pihak keamanan (penegak hukum) menjemput bola (proaktif) untuk (mengusut) kasus yang mengarah kepada (tindak) pidana,” katanya.
Michael Lensru, guru honor di Distrik Sentani mengaku pernah mendengar informasi perekrutan ASN dengan menyetorkan sejumlah uang untuk pemberkasan dokumen. Namun, dia tidak tergiur.
“Saya selalu koordinasi (menanyakan) ke dinas (pendidikan). Soal pengangkatan guru honor menjadi pegawai negeri, pasti ada informasi (resmi) dari dinas pendidikan,” pungkasnya. (*)
Editor: Aries Munandar
The post PGRI selisik dugaan pungli terhadap guru honor appeared first on JUBI.