Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15125

Kekurangan APD, Puskesmas Prafi kesulitan menyigi persebaran korona

$
0
0
Papua No. 1 News Portal | Jubi Jayapura, Jubi – Kepala Puskesmas Prafi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Dewi Ukurop menyatakan pihaknya kekurangan Alat Pelindung Diri atau APD bagi para tenaga medis yang menyigi penyebaran virus korona. Puskesmas Prafi juga tidak memiliki anggaran untuk membiayai transportasi tenaga medis dalam menangani dan memantau pandemi Covid-19. “Pada masa pandemi ini, kami terkendala APD dan biaya transport untuk menunjang tindakan awal deteksi korona melalui penapisan, tes cepat, serta pengambilan swab," kata Dewi pada Sabtu (27/6/2020). Menurut Ukurop, selama pandemi Covid-19 pihaknya tetap dapat memberikan pelayanan kesehatan umum maupun pelayanan kesehatan ibu dan anak di Distrik Prafi. Akan tetapi, pelayanan umum di Puskesmas Prafi dibatasi hanya sampai pukul 11.00 WP. “Pelayanan umum kita batasi sampai jam 11.00 WP. Selanjutnya kita lakukan pelayanan ke rumah bagi pasien yang tidak membutuhkan rawat inap. Termasuk [dalam] pelayanan kesehatan ibu dan anak, petugas kami datang ke rumah [warga]. Itu kami lakukan untuk menghindari kontak langsung antar pasien, juga menghindari kerumunan saat pelayanan di Puskesmas,” ujarnya. Baca juga: Kampung Berdikari Aimasi, model penerapan ‘new normal’ di Papua Barat Kepala Distrik Prafi, Klemens Meidodga berharap Pemerintah Provinsi Papua Barat memperhatikan kekurangan APD di Puskesmas Prafi, mengingat Kampung Aimasi di distrik itu telah ditetapkan sebagai Kampung Berdikari atau Kampung Percontohan Penerapan Kenormalan Baru di Papua Barat. Selain itu, Puskesmas Prafi juga kerap menerima pasien dari Disrik Masni, bahkan juga warga kabupaten Pegunungan Arfak. Klemens Meidodga menyatakan Distrik Prafi siap menjadi bagian dari percontohan penerapan kenormalan baru di Papua Barat melalui penetapan Kampung Aimasi sebagai Kampung Berdikari, karena Distrik Prafi telah siap dari aspek pangan, kesehatan dan keamanan. Akan tetapi, Puskesmas Prafi membutuhkan bantuan APD dan bantuan anggaran untuk menyigi penyebaran virus korona di distrik itu. “Saya sangat mendukung program pencanangan kampung berdikari.  Akan tetapi, saya juga mohon ada perhatian dari Gubernur  terhadap fasilitas dan sarana penunjang kesehatan di Puskesmas Prafi yang masih sangat terbatas,” kata Meidodga.(*) Editor: Aryo Wisanggeni G

Viewing all articles
Browse latest Browse all 15125

Trending Articles