Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15083

140 tenaga kesehatan terinfeksi virus korona

$
0
0
Papua No. 1 News Portal | Jubi Jayapura, Jubi – Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Papua, dr Silwanus Soemoele SpOG (K) mengatakan hingga Kamis (2/7/2020) sudah ada 140 tenaga kesehatan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom yang terinfeksi virus korona. Soemoele menyatakan tingginya kasus tenaga medis terinfeksi korona karena ketidakjujuran pasien, faktor kelelahan, kontak antar petugas kesehatan, atau kontak di luar lingkungan rumah sakit. Menurut Soemoele, 140 tenaga kesehatan yang terinfeksi virus korona itu berasal dari sembilan rumah sakit yang tersebar di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Keerom. “Kalau satu orang petugas [terinfeksi korona], maka rumah sakit kehilangan [karena ia tidak akan bekerja selama] satu bulan. Saat ini kita kehilangan 140 orang, ini berat bagi kami,” katanya pada Kamis. Soemoele  menjelaskan dari 140 tenaga kesehatan yang terinfeksi korona, 60 orang telah dinyatakan sembuh. dan 80 lainnya masih dalam perawatan. “Angka tertinggi didapatkan di rumah sakit Jayapura, dengan jumlah kasus hingga sore tadi sebanyak 63 orang,” katanya. Menurut Soemoele, tenaga kesehatan yang dimaksud itu mulai dari dokter spesialis, dokter umum, bidan, perawat, tenaga laboratorium, tenaga penunjang, juga cleaning service. Menurutnya, ada empat faktor utama yang menyebabkan tenaga kesehatan terinfeksi korona, yaitu ketidakjujuran pasien, kelelahan, kontak antar petugas kesehatan, atau kontak di luar rumah sakit. Baca juga: Hasil rapid test reaktif, pedagang di Pasar Youtefa nekat jualan Untuk melindungi petugas kesehatan, Soemoele meminta masyarakat yang datang berobat agar jujur menyampaikan keterangan terkait sakitnya. Pasien juga diharapkan jujur menjelaskan kemungkinan ia memiliki kontak dengan pasien Covid-19 atau tidak. Terkait faktor kelelahan, Soemoele menyatakan hal itu sangat manusiawi, mengingat beratnya beban kerja tenaga kesehatan pada masa pandemi Covid-19. “Sejak 17 Maret sampai 2 Juli, petugas kami bekerja dalam lingkungan yang berat, menggunakan hasmat [atau baju pelindung]. Itu bukan pekerjaan yang mudah. Ketika kelelahan, [petugas bisa alpa dalam] menaati protokol, itu hal yang manusiawi sekali,” jelasnya. Soemoele mengingatkan, sejak awal ia sudah mengatakan bahwa Papua memang tidak siap menghadapi pandemi Covid-19. Akantetapi, siap tidak siap Papua harus siap menghadapi pandemi itu,  demikian juga para petugas kesehatan di Provinsi Papua. Ia meminta semua warga Papua memberi dukungan penuh petugas kesehatan untuk bekerja, khususnya bagi petugas di RSUD Jayapura. “Walaupun risikonya ada [dari] kami yang terpapar Covid, sampai hari ini kami bisa tetap jalan dengan baik. Tuhan juga bersama dengan kita, sehingga kalaupun juga kena gejala yang didapatkan sakit ringan dan sakit sedang,” katanya.(*) Editor: Aryo Wisanggeni G

Viewing all articles
Browse latest Browse all 15083

Trending Articles