Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi - Sejumlah universitas Korea Selatan kelimpungan dengan banyaknya mahasiswa yang menyontek atau curang saat ujian online. Hal itu menjadi pertimbangan menggelar ujian di kampus lagi.
"Setelah melihat banyaknya kecurangan kala ujian online, tidak ada cara lain untuk mencegahnya selain menggelar ujian semester dua di kampus. Kami belum memutuskan," ujar seorang pejabat salah satu universitas yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Korea Times, Senin, (20/7/2020) kemarin.
Baca juga : Rakyat Korea Selatan menginginkan koeksistensi dua Korea
Trump sangsikan komitmen denuklirisasi Korea Utara
Korean air hentikan penerbangan ke Jepang
Beberapa universitas Korea Selatan yang melaporkan masalah kecurangan adalah Seoul National University, Hankuk Universitu, Yonsei University, dan Korea University. Mahasiswa-mahasiswanya saling menyontek dengan membuat grup chat atau Kakao Talk untuk berbagi jawaban ujian.
Salah satu temuan terbesar terjadi di Hankuk University of Foreign Studies. Di sana, 700 mahasiswa tertangkap menggunakan group chat untuk menyontek pada ujian mid-semester. Imbasnya, mereka akan dihukum atas aksi berbagai jawaban itu.
Hingga berita ini ditulis, kampus-kampus di Korea Selatan belum menentukan mekanisme dan protokol kesehatan untuk ujian di kampus. Di sisi lain, mahasiswa-mahasiswa di kampus tersebut ada yang mendukung ujian di kampus, ada juga yang memprotes.
Mereka yang memprotes menekankan masalah keamanan selama pandemi Corona. Sementara itu, mereka yang mendukung memakai argumen keadilan dan kejujuran selama tes. (*)
Editor : Edi Faisol
↧